WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Stasiun kereta bawah tanah di New York diteror. Selain menembaki penumpang, pria tak dikenal juga melempar bom asap dan membuat warga panik.
Seorang pria menembak 10 orang di kereta bawah tanah yang penuh sesak. Ia mengenakan masker gas sebelum meledakkan dua bom asap dan menembaki penumpang yang ketakutan. Untungnya belum ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini.
Komisaris Departemen Kepolisian New York Keechant Sewell mengatakan pada konferensi pers bahwa tersangka pria bersenjata itu mengenakan masker gas tepat saat kereta tiba di stasiun. Pria bersenjata itu membuka dua tabung yang mengeluarkan asap ke seluruh gerbong kereta bawah tanah.
“Dia kemudian menembak beberapa penumpang saat kereta berhenti di stasiun 36th Street,” kata Sewell seperti dilansir dari NDTV, Rabu (13/4/2022).
Selain 10 korban tembakan, lebih dari 13 lainnya terluka ketika mereka mencoba keluar dari stasiun atau menderita menghirup asap.
“Kami benar-benar beruntung kejadian ini lebih buruk dari itu,” kata Sewell.
Kepala NYPD James Essig mengatakan pria bersenjata itu melepaskan 33 kali tembakan. Polisi kemudian menemukan pistol Glock 17 sembilan milimeter, tiga magasin amunisi tambahan dan kapak dari tempat kejadian.
Kantongi Identitas Pelaku
Pelaku diduga adalah pria berkulit gelap. Ia mengenakan rompi oranye neon dan kaus tudung abu-abu.
Polisi diberitahu tentang penembakan itu sebelum pukul 08:30 waktu AS. Rekaman video terverifikasi yang dikirim ke media sosial menunjukkan kereta memasuki stasiun 36th Street. Asap mengepul keluar dari pintu ketika penumpang bergegas pergi, beberapa tampaknya terluka.
“Saat itu, saya tidak mengira itu penembakan karena terdengar seperti kembang api,” kata saksi mata Yav Montano.
CNN menayangkan video singkat yang direkam oleh Montano di dalam mobil yang menunjukkan penumpang berkerumun. Beberapa mengenakan masker dan yang lainnya menempelkan pakaian ke mulut mereka untuk melindungi diri dari asap.
“Ada beberapa orang yang bajunya, celananya berlumuran darah,” kata Montano.
“Yang saya tahu adalah saya melihat, seperti, banyak darah,” tambahnya
Joe Biden Pimpin Langsung
Presiden Joe Biden memimpin langsung insiden itu selama perjalanan ke Iowa. Ia memberi penghormatan kepada responden pertama dan warga sipil yang tidak ragu-ragu untuk membantu sesama penumpang.
“Kami tidak akan menyerah sampai kami menemukan pelakunya,” sumpah Biden.
Penembakan di New York City telah meningkat tahun ini. Hingga 3 April, insiden penembakan meningkat menjadi 296 dari 260 pada periode yang sama tahun lalu, menurut statistik polisi. Insiden itu terjadi hanya sehari setelah Biden mengumumkan langkah-langkah pengendalian senjata.
Sumber: Jawapos
Editor: Edwar Yaman