NEW YORK (RIAUPOS.CO) - Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) atau FAA (Federal Aviation Administration) baru-baru ini merilis laporan mengenai dampak satelit yang sudah terlalu banyak diluncurkan ke luar angkasa bagi kehidupan manusia di Bumi. FAA menyebut setiap dua tahun sekali seseorang akan berisiko meninggal atau terluka akibat jatuhnya satelit.
Laporan tersebut, yang ditugaskan oleh FAA, menyatakan bahwa jika SpaceX terus meluncurkan satelit sesuai rencana, sekitar 28.000 keping puing satelit akan memasuki atmosfer setiap tahun pada tahun 2035. Di antaranya, kemungkinan puing-puing satelit tidak akan terbakar seluruhnya selama periode tersebut jatuh dan menyebabkan cedera atau kematian pada orang di Bumi adalah 0,6 per tahun.
Artinya, hal ini akan terjadi setiap dua tahun sekali. Laporan ini juga menyoroti peningkatan risiko jatuhnya puing-puing akibat meningkatnya peluncuran yang diperlukan untuk menyebarkan dan mempertahankan konstelasi besar Orbit Bumi Rendah (LEO).
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa puing-puing satelit yang jatuh bahkan dapat menimbulkan ancaman bagi pesawat terbang. Pada tahun 2035, kemungkinan tahunan sebuah pesawat tertembak jatuh oleh puing-puing satelit akan menjadi 0,0007.
Diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, merek seperti SpaceX telah meluncurkan lebih banyak satelit ke luar angkasa setiap tahunnya. Para ahli memperingatkan bahwa kecepatan peluncuran ini dapat menimbulkan risiko tabrakan baik di luar angkasa maupun di darat.
Laporan tersebut, yang bertujuan untuk menilai risiko yang ditimbulkan oleh jatuhnya puing-puing luar angkasa, juga menunjukkan bahwa beberapa bahaya dapat dikurangi melalui peraturan yang lebih ketat.
Lebih lanjut laporan tersebut menunjukkan bahwa, seperti banyak masalah di luar angkasa, dunia saat ini kekurangan solusi global terhadap sampah luar angkasa, satelit baru, dan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh benda-benda tersebut.
SpaceX yang diketahui dipimpin oleh Elon Musk bahkan sudah memiliki rencana untuk meluncurkan konstelasi satelit, sehingga diperlukan laporan ini. Perusahaan telah meluncurkan 5.000 satelit semacam itu dan berencana meningkatkan jumlah peluncurannya secara signifikan.
Laporan FAA mengklaim bahwa SpaceX menyumbang lebih dari 85 persen risiko ancaman terhadap manusia di lapangan. Namun, laporan tersebut tidak memperhitungkan jaringan satelit lain yang rencananya akan diluncurkan oleh negara lain.
Dilansir via ITHome, laporan FAA menyarankan beberapa solusi potensial untuk memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh jatuhnya satelit. Salah satu solusinya adalah merancang satelit dan meluncurkan kendaraan untuk meminimalkan jumlah puing yang dihasilkan saat masuk kembali.
Solusi lainnya adalah merancang satelit dan meluncurkan kendaraan. Hal ini untuk memastikan mereka masuk kembali ke atmosfer bumi dan terbakar seluruhnya. Laporan tersebut juga menyarankan agar operator satelit harus mengembangkan dan menerapkan rencana pembuangan di akhir masa pakainya.
Hal ini akan meminimalkan risiko masuknya kembali puing-puing tersebut. Selain itu, laporan tersebut merekomendasikan agar operator satelit harus bekerja sama dengan FAA untuk mengembangkan dan menerapkan standar. Standar-standar tersebut akan digunakan untuk desain dan pengoperasian satelit dan kendaraan peluncuran. Targetnya adalah meminimalkan risiko masuknya kembali puing-puing tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman