DELAWARE (RIAUPOS.CO) - Rivalitas Presiden Amerika Serikat terus berlanjut meskipun pemilihan sudah usai dan hasil sudah keluar. Presiden petahana yang bakal lengser Donald Trump dan presiden terpilih Joe Biden terus berbalas pantun begitu Trump enggan mengakui kekalahannya. Bahkan Biden menyebut Trump sangat memalukan.
Ya, seperti diketahui publik, Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden buka suara terkait Donald Trump yang tak mengakui kekalahan di Pilpres 2020. Biden lantas menyebut penolakan Trump dalam mengakui kekalahannya sebagai hal memalukan dan menegaskan bahwa sengketa usai Pilpres tidaklah penting.
“Saya hanya menganggap ini memalukan, jujur saja,” kata Biden ketika ditanya pandangannya terhadap keengganan Trump untuk mengakui kekalahan di Pilpres pada 3 November lalu.
“Bagaimana saya bisa mengatakan hal ini secara bijaksana? Saya pikir hal ini tidak akan membantu yang diwariskan seorang presiden,” imbuh Biden kepada wartawan di kota kelahirannya Wilmington, Delaware, seperti dilansir Reuters dikutip dari Jawapos.com.
Satu pekan setelah Pilpres AS, Trump tetap bungkam di Gedung Putih dengan tetap terus merasa menang dan mengajukan gugatan kecurangan pemilu yang sejauh ini tidak didukung bukti yang kuat.
Biden sendiri mengabaikan setiap langkah Trump. “Fakta mereka tak mau mengakui kami menang untuk saat ini adalah tidak banyak mempengaruhi dalam perencanaan kami,” sambung Biden.
Dalam rangkaian pembicaraan terakhirnya dengan para pemimpin dunia, Biden sudah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin. Ketika ditanya apa pesan dia kepada mereka, Biden menjawab, “Saya beri tahu mereka bahwa Amerika sudah kembali. Kami akan kembali ke permainan. Bukan Amerika seorang.”
Trump sendiri masih ngotot sebagai pihak yang menang. Pada Selasa dia mencuit, “Kita akan menang!”, menunjuk kepada gugatan hukumnya yang ternyata tidak berhasil.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra