Setelah Mengepung Kota Gaza, Kini Pasukan Darat Israel Targetkan Terowongan Milik Hamas

Internasional | Kamis, 09 November 2023 - 01:02 WIB

Setelah Mengepung Kota Gaza, Kini Pasukan Darat Israel Targetkan Terowongan Milik Hamas
Tentara IDF Zionis Israel menemukan terowongan pejuang Hamas Palestina. (DOC. NDTV.)

GAZA (RIAUPOS.CO) — Pasukan darat Israel di Jalur Gaza bertujuan untuk menemukan dan menghilangkan jaringan terowongan besar militan Hamas di bawah wilayah kantong tersebut pada hari Rabu (8/11/2023).

Hal itu yang merupakan tahap berikutnya dalam serangan Israel yang telah menewaskan ribuan warga Palestina. Sejak kelompok bersenjata Hamas menewaskan 1.400 orang dan menyandera sekitar 240 orang dalam serangan senjata lintas batas pada 7 Oktober, Israel telah menggempur Gaza dari udara dan menggunakan pasukan darat untuk membagi wilayah pesisir itu menjadi dua.


Israel telah mengepung benteng utama Hamas dan Gaza yang merupakan kota terbesar di wilayah tersebut. Israel mengatakan pasukannya telah maju ke dalam kota, sementara Hamas menyebutkan para pasukan israel telah menimbulkan kerugian besar.

Kepala Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa korps teknik tempur Israel menggunakan alat peledak untuk menghancurkan jaringan yang dibangun oleh Hamas.

Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, mengatakan Israel mempunyai target di Gaza yaitu infrastruktur, komandan, bunker, ruang komunikasi milik Hamas.

Menurut dua sumber Hamas dan kelompok militan Jihad Islam yang terpisah, Tank-tank Israel menghadapi perlawanan sengit dari kelompok Hamas yang menggunakan jaringan terowongan untuk melancarkan penyerangan.

Israel telah menyuarakan kekhawatirannya, bahwa operasi militer dapat semakin membahayakan para sandera, yang diyakini sedang ditahan di terowongan. Israel mengatakan mereka tidak akan menyetujui gencatan senjata sampai para sandera dibebaskan dan Hamas mengungkapkan mereka tidak akan diam ketika Gaza diserang.

“Saya menantang (Israel) apakah hingga saat ini mereka mampu mencatat pencapaian militer apa pun di lapangan selain membunuh warga sipil,” ujar pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad, kepada televisi Al Jazeera, dilansir melalui Reuters, Rabu (8/11).

“Gaza tidak bisa dipecahkan dan akan tetap menjadi duri di tenggorokan Amerika dan Zionis,” lanjut Hamad.

Meskipun operasi militer Israel terfokus di bagian utara Gaza, namun bagian selatan juga mendapat serangan. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 23 orang tewas dalam dua serangan udara Israel di kota selatan Khan Younis dan Rafah.

Berdasarkan penghitungan pejabat kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak, sejak konflik pada 7 Oktober lalu.

AS mendukung pihak Israel bahwa aksi gencatan senjata hanya akan membantu Hamas secara militer. Namun Pada Selasa (7/11), Presiden AS, Joe Biden, mengatakan bahwa ia telah mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk memberikan jeda pada pertempuran.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook