TERDETEKSI PIHAK INTELIJEN

AS-Inggris Yakin Ada Bom di Metrojet Rusia

Internasional | Sabtu, 07 November 2015 - 17:40 WIB

AS-Inggris Yakin Ada Bom di Metrojet Rusia

SHARM EL SHEIKH (RIAUPOS.CO) – Presiden ASBarack Obama dan PM Inggris David Cameron yakin bahwa kecelakaan yang menimpa pesawat Metrojet Rusia yang jatuh di

kawasan Sinai, Mesir 31 Oktober lalu, disebabkan oleh ledakan bom.

Baca Juga :Maju Jalur Independen, Vladimir Putin Optimis Menang Pilpres Rusia 2024

Koran Inggris The Times kemarin melaporkan teori kedua pemimpin Barat itu kemungkinan berdasarkan satu komunikasi teroris yang berhasil disadap unit intelijen.

‘’Ditemukan kemungkinan ada bom di dalam pesawat dan kami memandang serius perkara ini, Namun masih terlalu diniuntuk membenarkan dugaan itu,’’ kata Obama kepada sebuah stasiun radio di AS.

PM Inggris sendiri, David Cameron yang menerima kunjungan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi di London kemarin juga percaya kemungkinan bom oleh teroris menyebabkan pesawat itu jatuh.

Koran The Times kemarin mengulas, sebuah komunikasi elektronikyang disadap pihak intelijen Inggris dan AS memperkirakan bom mungkin dibawa ke dalam pesawat itu.

Menurut koran itu, sebuah operasi intelijen bersama menggunakan satelit berhasil menyadap percakapan antara militan di Sinai, Mesir dan Suriah.

‘’Materi pada pesan itu meyakinkan penyelidik bahwa sebuah bom dibawa ke dalam pesawat oleh seorang penumpang atau kru pesawat di bandara,’’ kata koran itu, tanpa menyebut sumber informasi tersebut.

Pesawat Airbus A320-200 itu terhempas di Semenanjung Sinai beberapa menit setelah lepas landas menyebabkan seluruh 224 penumpangnya tewas.

Militan di Sinai yang mempunyai hubungan dengan ISIS mengaku bertanggungjawab, tetapi disangsikan oleh Mesir dan Rusia.

Akibat peristiwa ini, sejumlah maskapai penerbangan Eropa memulangkan ribuan turis yang tertahan di kota itu menyusul banyaknya penerbangan ke benua itu dibatalkan terkait isu keamanan.

Keadaan tegang jelas tergambar di bandara kemarin ketika ribuan pelancong Inggris terpaksa kembali ke hotel setelah Mesir tidak mengizinkan tambahan penerbangan untuk membawa mereka pulang.(zar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook