Rebutan Ngecas Mobil Listrik Tesla, Satu Orang Tewas Ditembak

Internasional | Minggu, 07 Mei 2023 - 16:22 WIB

Rebutan Ngecas Mobil Listrik Tesla, Satu Orang Tewas Ditembak
ILUSTRASI (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pada hari terakhir liburan May Day beberapa waktu lalu, insiden penembakan fatal terjadi di stasiun supercharging Tesla di Denver, Colorado, Amerika Serikat (AS). Hal ini menyebabkan kekhawatiran publik tentang keamanan di fasilitas pengisian daya kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).

Dilansir dari Denver7, Sabtu (6/5), penembakan tersebut merupakan buntut perselisihan antara dua pemilik Tesla. Salah satunya bahkan ditembak mati dan meninggal.
 
Korban meninggal berusia 33 tahun. Kedua belah pihak bersenjata, dan pendekatan korban ke mobil pelaku menyebabkan penembakan tersebut. 
 
Kepolisian Edgewater di Colorado mengatakan penembakan itu dimulai sebagai perkelahian antara dua pengemudi Tesla di stasiun pengisian daya di blok 5500 Watt. Lokasinya ada di 20th Avenue, di tempat parkir pasar.
 
"Seorang pria, seorang penduduk Denver, ditembak sekitar pukul 9:40 pagi dan dibawa ke rumah sakit tempat dia dinyatakan meninggal," kata juru bicara Kantor Sheriff Kabupaten Jefferson Jenny Fulton kepada Denver7.
 
Pelaku melarikan diri dari tempat kejadian sebelum memanggil polisi dan sekarang diketahui telah ditahan. Penyelidikan masih berlangsung, dan motif di balik insiden itu masih belum jelas.
 
"Dia diidentifikasi berusia 38 tahun. Penembak sejak itu telah ditahan," lanjut Fulton.
 
Pada awalnya, Kepolisian setempat di Edgewater memberi tahu Denver7 bahwa pertengkaran antara pengemudi terjadi di tempat stasiun pengisian daya. Tetapi setelah berbicara dengan saksi dan menyelidiki lebih lanjut, Sersan EPD Bob Brink mengonfirmasi bahwa mereka tidak lagi percaya bahwa itulah masalahnya.
 
 Meski masih dalam penyelidikan lebih lanjut, kejadian ini memicu perdebatan di kalangan netizen tentang perlunya sistem antrean untuk supercharger dan masalah yang harus segera diselesaikan oleh Tesla. Dengan semakin banyaknya kendaraan listrik di jalan raya, permintaan stasiun pengisian daya semakin meningkat, menyebabkan antrean panjang dan waktu tunggu.
 
Sementara mengutip ITHome, selama liburan May Day, beberapa area layanan berkecepatan tinggi di Tiongkok memiliki waktu tunggu hingga 2,7 jam untuk pengisian daya, dan ada laporan kendaraan hybrid mengantre untuk mengisi daya, menimbulkan kontroversi di kalangan netizen.
 
Namun, pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah pengisian infrastruktur. Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kemampuan jaminan layanan infrastruktur pengisian kendaraan listrik, dengan tujuan membentuk sistem infrastruktur yang dapat memenuhi kebutuhan pengisian lebih dari 20 juta kendaraan listrik pada akhir tahun 2025. 
 
Pembangunan tiang pengisian semakin cepat, dengan 13,1 juta kendaraan energi baru di Tiongkok pada tahun 2022, dan penjualan tahunan kendaraan energi baru diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang.


Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook