BAGHDAD (RIAUPOS.CO) – Sebuah mobil tanki yang sarat minyak dan dipasang bahan peledak, diledakkan di sebuah pos penjagaan yang sesak di luar kota Hilla, selatan Baghdad, Irak Ahad (6/3) kemarin, menewaskan sedikitnya 47 orang.
Kelompok militan ISIS mengaku bertanggungjawab terhadap serangan bunih diri itu melalui laman web kantor berita Amaq yang memang pro-ISIS. “Ini serangan bom terbesar yang terjadi di kawasan tersebut tahun ini,” kata pejabat keamanan wilayah, Falah al-Radhi.
Menurutnya, sebuah kantor polisi berdekatan ikut hancur, juga beberapa rumah dan puluhan mobil.
Hilla adalah ibukota wilayah Babylon yang mayoritas penduduknya Syiah.
“Seorang anggota kami meledakkan truk di pos pemeriksaan di pintu masuk kota Hilla, menyebabkan puluhan orang tewas dan cedera,” bunyi pernyataan yang disiarkan pada laman web Amaq.
Seorang dokter di rumah sakit kotaHilla berkata, 47 orang tewas, termasuk 20 petugas keamanan dan sedikitnya 72 yang lain cedera.
Kehancuran di sekitar lokasi peledakan truk tanki.
Menurut petugas yang dikutip Associated Press, truk tanki itu dipasang dengan bahan peledak serta diledakkan setelah dihadang di pos penjagaan keamana ketika coba memasuki Hilla.
Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan kemusnahan besar di sekitar tempat kejadian yang biasanya sibuk pada siang hari karena kendaraan antre untuk menjalani pemeriksaan keamanan.
Sebuah serangan pada 2014 di pos penjagaan di pinggiran Hilla, 80 kilometer ke selatan Baghdad, merengut 50 nyawa dan menyebabkan lebih 150 orang cedera.
Kelompok militan tadi telah memerangi pemerintah Irak sejak merebut beberapa kota tahun 2014.
Proyek Penghitungan Mayat Irak, yang memelihara database korban jiwa sipil di Irak sejak tahun 2003, melaporkan lebih dari 2.000 orang sipil telah tewas sejak awal perang itu.(voa/AP/zar)