WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Presiden AS Barack Obama tak mampu membendung air mata ketika mengumumkan langkah-langkah yang bakal dilakukan terhadap kepemilikan senjata api oleh warga sipil di negara itu.
Seperti diberitakan New York Times kemarin, Obama menyontohkan buruknya resiko yang harus diterima. Disebutkannya kejadian tragis ketika 20 anak-anak ditembak mati pada 2012 dalam sebuah insiden berdarah di sekolah Sandy Hook, Connecticut untuk menunjukkan betapa seriusnya masalah tersebut.
“Saya menjadi terlalu marah setiap kali mengenang nasib anak-anak yang tidak berdosa itu.
“Pembunuhan seperti itu tidak sepatutnya menjadi harga yang perlu dibayar untuk kebebasan (memiliki senjata),” katanya dalam acara yang turut dihadiri keluarga korban serta mereka yang terselamat dalam pelbagai kejadian senjata api sejak bertahun-tahun lalu.
Obama turut mengeritik pihak Republikan yang mengutuk langkah keamanan yang diperkenalkannya, termasuk Donald Trump.
“Kami bukan mau merampas pistol semua orang. Menurut saya kita dapat mengurangi kejahatan terkait senjata api tanpa melanggar hak kepemilikan berdasarkan aturan yang ada.
“Kita perlu mendesak supaya Kongres cukup berani dan tidak termakan dengan dalih pihak yang melobi senjata. Semua ini demi keselamatan rakyat.
“Kita perlu mendesak gubernur, pembahas undang-undang dan para pedagang memainkan peranan lebih penting bagi memastikan keselamatan rakyat,” katanya. (zar)