WASHINGTON (RIAUPOS.CO) - Dengan perhitungan suara yang ketat, pemilihan presiden AS 2020 memang masih belum mendapatkan hasil. Pemilu kali ini pun memang menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, dengan tingkat partisipasi terbesar.
Para pemuda, khususnya pemilih dengan kulit berwarna juga nampak lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Mereka pun nampak memberikan suara pada kandidat Demokrat, Joe Biden.
Menurut data yang dikumpulkan melalui jajak pendapat National Election Poll dan AP VoteCast dari Associated Press, seperti dilansir dari VOA Indonesia, suara generasi muda di beberapa negara bagian utama pada pagi hari setelah hari pemilu menunjukkan sebagai berikut:
Kelompok pemilih remaja di Pennsylvania mencapai 14 persen dari jumlah suara dan dukungan untuk Biden mencapai 23 persen lebih besar.
Kelompok pemilih remaja di Michigan mencapai 15 persen dari jumlah suara dan dukungan untuk Biden mencapai 29 persen lebih besar.
Kelompok pemilih remaja di North Carolina mencapai 16 persen dari jumlah suara dan dukungan untuk Biden mencapai 16 persen lebih besar.
Kelompok pemilih remaja di Georgia mencapai 21 persen dari jumlah suara dan dukungan untuk Biden mencapai 15 persen lebih besar.
Kelompok pemilih remaja di Wisconsin mencapai 14 persen dari jumlah suara dan dukungan untuk Biden mencapai 27 persen lebih besar.
Kelompok pemilih remaja di Arizona mencapai 17 persen dari jumlah suara dan dukungan untuk Biden mencapai 28 persen lebih besar.
“Suara generasi muda Georgia, tertinggi dari semua negara bagian dalam data yang kami miliki, hampir sama dengan persentase pemilih muda yang memenuhi syarat di daerah pemilihan,” kata Center for Information and Research on Civic Learning and Engagement (CIRCLE) pada Tufts University di Medford, Massachusetts.
CIRCLE memaparkan pemilih muda kulit berwarna merupakan bagian dari meningkatnya antusiasme di antara mereka yang berusia 18 hingga 29 tahun.
CIRCLE melaporkan pemilih muda kulit berwarna itu lebih cenderung mendukung mantan wakil presiden Biden, sementara yang berkulit putih lebih banyak beri dukungan kepada Presiden Donald Trump.
Lembaga itu menjelaskan, misalnya, 71 persen pemuda Latin di Arizona menyatakan pilihan suara bagi Biden dibanding 54 persen dari pemilih berkulit putih yang memilih Biden.
“Pemilih muda Latin memiliki sekitar 17 persen yang lebih mendukung Biden daripada pemuda berkulit putih,” jelas CIRCLE.
Di North Carolina dan Georgia, 90 persen atau lebih pemuda kulit hitam memilih Joe Biden, sementara pemuda kulit putih mendukung Presiden Trump.
"Para pemilih muda kulit berwarna juga sangat berpengaruh di Texas, walaupun suara Electoral College untuk negara bagian itu jatuh ke tangan Trump," CIRCLE menjelaskan lebih lanjut.
Pemuda kulit hitam lebih mendukung Biden daripada Trump yaitu 91 persen banding 8 persen.
“Pemuda Latin mendukung Biden 73 persen dibandingkan 25 persen terhadap Trump. Sementara itu, pemilih muda kulit putih di Texas lebih menyukai Trump dengan perbandingan 51 persen dan 45 persen."
Hingga Jumat (6/11/2020) pukul 01.05, data yang dirangkum Associatesd Press, Joe Biden masih unggul dengan perolehan suara elektoral 264 dan Trump 2014. Biden hanya perlu 6 suara elektoral, atau minimal menang di satu negara bagian lagi, untuk menjadi Presiden Amerika Serikat.
Sumber: AP/News/USA Today/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun