LOS ANGELES (RIAUPOS.CO) – Miliarder SpaceX Elon Musk menyinggung hati Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di media sosial Twitter. Alhasil, Elon Musk dibully oleh Zelenskiy dan pimpinan Eropa lain di media sosial sebagai buntut dari jajak pendapat yang digulirkan Elon Musk terkait wilayah-wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia.
Dilansir dari The Guardian, Selasa (4/10/2022), Musk membuat jajak pendapat Twitter di daerah-daerah yang dianeksasi di Ukraina. Kemarahan dan kecaman atas saran miliarder karena Musk menjadikan Krimea bagian dari Rusia.
Tindakan Elon Musk telah memicu perselisihan online dengan presiden Ukraina setelah dia meminta pengguna Twitter untuk mempertimbangkan idenya untuk mengakhiri perang Rusia. Dalam sebuah tweet, Musk menyarankan pemilihan yang diawasi PBB di 4 wilayah pendudukan yang dicaplok Moskow setelah melalui referendum. Pemungutan suara itu dikecam Kyiv dan pemerintah barat menyebutnya sebagai ilegal dan memaksa.
”Rusia pergi jika itu kehendak rakyat,” tulis Musk.
Kepala eksekutif Tesla itu juga menyarankan agar Krimea, yang direbut Moskow pada 2014, secara resmi diakui sebagai Rusia, pasokan air ke Krimea terjamin, dan Ukraina tetap netral. Dia meminta pengguna Twitter untuk memilih ya atau tidak untuk idenya.
Tweet itu membuat marah warga Ukraina. Presiden Volodymyr Zelenskiy menanggapi jajak pendapat itu.
”@elonmusk mana yang lebih Anda sukai? Mendukung Ukraina atau mendukung Rusia,” tweet Zelenskiy, menawarkan dua tanggapan.
Pembantu presiden Ukraina, Mykhaylo Podolyak menyarankan rencana perdamaian yang lebih baik. Duta Besar Ukraina untuk Jerman, Andriy Melnyk, memberi reaksi blak-blakan.
”Persetan adalah balasan saya yang sangat diplomatis kepada Anda @elonmusk,” cuit Melnyk.
Para pemimpin Eropa lain juga menyuarakan penentangan mereka terhadap rencana Musk.
”@elonmusk yang terhormat, ketika seseorang mencoba mencuri roda Tesla Anda, itu tidak membuat mereka menjadi pemilik sah mobil atau roda tersebut. Meskipun mereka mengklaim keduanya,” kata presiden Lithuania Gitanas Nausda, men-tweet sebagai tanggapan.
Pada Februari, ketika internet Ukraina terganggu setelah invasi Rusia, Musk menanggapi tweet seorang pejabat pemerintah Ukraina yang mencari bantuan. Musk mengatakan layanan broadband satelit Starlink SpaceX tersedia di Ukraina.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman