BEIJING (RIAUPOS.CO) - Cina memblokir situs website penyiaran nasional Australia karena melanggar peraturan internet Beijing. Website yang dimaksud yakni Australian Broadcasting Corporation (ABC) News. Hal itu terjadi setelah ABC mulai menjalankan program berbahasa mandarin.
Pihak ABC mengaku tidak mengetahui dasar pemblokiran website mereka. Akses ke situs web dan aplikasinya diblokir 22 Agustus lalu. Sejak itu pihak ABC kemudian mencari tahu alasan Cina memblokir akses mereka.
Setelah meminta berulang kali untuk klarifikasi, seorang pejabat dari Kantor Urusan Komisi Luar Negeri Cina Pusat akhirnya memberi pernyataan kepada penyiar.
“Kami menyambut perusahaan internet dari seluruh dunia untuk memberikan informasi yang baik kepada netizen Cina. Namun, hak kedaulatan cyber negara harus dipertahankan terhadap beberapa situs web luar negeri yang melanggar hukum dan peraturan Cina,” kata pejabat tersebut kepada ABC seperti dilansir AFP.
Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut, situs-situs itu menyebarkan desas-desus, informasi pornografi, perjudian, terorisme, dan beberapa informasi berbahaya ilegal lainnya. Hal itu dianggap membahayakan keamanan negara dan merusak kebanggaan nasional.
Sementara itu, hingga kini pihak ABC mengaku belum mengetahui aturan hukum apa yang dilanggar atau konten mana yang memicu larangan tersebut. Namun, hubungan antara Canberra dan Beijing tegang akhir-akhir ini karena adanya tuduhan bahwa Cina dianggap mengganggu politik domestik Australia untuk mendapatkan akses.
Klaim itu kemudian membuat Cina geram dan kemudian menolak berita media lokal termasuk oleh ABC. Selain itu, ABC baru-baru ini melaporkan soal dorongan Beijing ke Pasifik melalui soft diplomacy. Hal ini memicu ketakutan Australia dan Selandia Baru karena berpotensi mengganggu keseimbangan strategis di wilayah tersebut.(trz/jpg)