VICTORIA (RIAUPOS.CO) -- Dampak bencana kebakaran yang mengisolasi warga pesisir di negara bagian New South Wales (NSW), Australia, belum juga tuntas. Namun, otoritas mengumumkan prediksi bencana kebakaran baru.
Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mengatakan, pihaknya memberlakukan status gawat darurat mulai Jumat (3/1). Hal tersebut dilakukan setelah lembaga meteorologi memprediksi bahwa kondisi cuaca kembali memanas mulai Sabtu pekan ini. ’’Kami akan pastikan semua langkah pencegahan diambil,’’ ungkapnya kepada CNN dikutip JPG.
Berejiklian tampaknya tak ingin insiden awal pekan terulang. Saat momen tahun baru, ribuan warga kota pesisir terjebak di pantai karena rumah mereka terlalap api. Karena itu, dia menegaskan bahwa aparat punya wewenang untuk memaksa warga mengungsi atau menutup jalan. ’’Semua harus disiapkan untuk menghadapi tujuh hari ke depan,’’ kata perempuan 49 tahun itu.
Pemadam kebakaran NSW pun mengawali upaya pencegahan dengan mengevakuasi semua orang yang berada di daerah pesisir. Mereka menetapkan wilayah mulai Batemans Bay hingga perbatasan Victoria sebagai area terlarang bagi turis. ’’Situasi bisa jadi berbahaya. Jangan berada di wilayah ini pada Sabtu,’’ tulis Rural Fire Service NSW.
Dalam insiden awal pekan, tujuh orang meninggal dalam waktu 24 jam. Hal tersebut membuat warga lokal berbondong-bondong untuk mengungsi. Mereka rela menunggu berjam-jam untuk bisa keluar dari wilayah berbahaya tersebut.
Salah satunya, Rob O’Neill yang ingin menjemput dua anaknya di selatan NSW. Dia resah karena orang tua yang sedang berlibur bersama anak-anak tak bisa dihubungi. ’’Saya harus mengeluarkan mereka sebelum Sabtu,’’ ujarnya.
Di Negara Bagian Victoria, 24 wilayah masih terisolasi api. Termasuk Kota Mallacoota, ribuan orang terjebak di pantai. Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengatakan baru saja mengevakuasi 800 orang dengan kapal.(bil/c7/sof/jpg)