Biden Sebut Gorbachev Ubah Dunia Jadi Lebih Aman bagi Jutaan Orang

Internasional | Sabtu, 03 September 2022 - 05:05 WIB

Biden Sebut Gorbachev Ubah Dunia Jadi Lebih Aman bagi Jutaan Orang
Mikhail Gorbachev semasa hidup (SEAN GALLUP/GETTY IMAGES)

WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Presiden AS Joe Biden memberikan penghormatan kepada mantan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev yang meninggal pada usia 91 tahun. Gorbachev di mata Biden adalah pemimpin yang membantu mengakhiri Perang Dingin.

Gorbachev memimpin pembubaran Uni Soviet, yang telah ada selama hampir 70 tahun. Biden menyebut Gorbachev sebagai pemimpin yang langka.


“Ini adalah tindakan seorang pemimpin yang langka, seseorang dengan imajinasi untuk melihat bahwa masa depan yang berbeda. Keberanian untuk mempertaruhkan seluruh karirnya untuk mencapainya,” kata Biden seperti dilansir dari The-Sun, Kamis (1/9/2022).

Ia menyebutkan, atas upaya Gorbachev, dunia menjadi lebih aman. Biden memuji Gorbachev memiliki visi yang luar biasa.

’’Hasilnya adalah dunia yang lebih aman dan kebebasan yang lebih besar bagi jutaan orang. Mikhail Gorbachev adalah orang dengan visi yang luar biasa,” katanya.

’’Bahkan bertahun-tahun setelah meninggalkan tugas, dia masih sangat dikenang,” tambahnya.

 

Kenangan Biden atas Gorbachev

Ketika Gorbachev mengunjungi Gedung Putih pada tahun 2009, Biden berbicara lama tentang negara. Salah satunya mengurangi cadangan nuklir AS dan Rusia.

’’Sangat mudah untuk melihat mengapa begitu banyak orang di seluruh dunia menganggapnya begitu mulia,” jelas Biden.

“Kami mengirimkan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan teman-temannya, dan kepada orang-orang di mana pun yang mendapat manfaat dari keyakinannya akan dunia yang lebih baik,” imbuhnya.

Menurut Biden, sebagai pemimpin Uni Soviet, Gorbachev bekerja dengan Presiden Reagan saat itu untuk mengurangi persenjataan nuklir kedua negara. Hal itu untuk mendamaikan dunia untuk diakhirinya perlombaan senjata nuklir.

’’Setelah puluhan tahun mengalami represi politik yang brutal, Gorbachev mengusung reformasi demokrasi. Dia percaya pada glasnost dan perestroika, keterbukaan dan restrukturisasi, bukan hanya sebagai slogan, tetapi sebagai jalan ke depan bagi rakyat Uni Soviet setelah bertahun-tahun terisolasi dan kekurangan,” tutur Biden.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook