KONFLIK NAGORNO KARABAKH

Bendera Azerbaijan Berkibar di Lachin, Wilayah Terakhir yang Diserahkan Armenia

Internasional | Rabu, 02 Desember 2020 - 00:08 WIB

Bendera Azerbaijan Berkibar di Lachin, Wilayah Terakhir yang Diserahkan Armenia
Seorang tentara Azerbaijan foto bersama bendera negaranya yang dikibarkan di Lachin, wilayah terakhir di Nagorno-Karabakh yang diserahkan oleh pihak Armenia. (AFP/DAILY SABAH)

LACHIN (RIAUPOS.CO) – Tentara Azerbaijan pada Selasa (1/12/2020) ini mengibarkan bendera negara mereka di Distrik Lachin. Itu adalah distrik terakhir yang diserahkan Armenia kepada Azerbaijan, di bawah kesepakatan damai yang mengakhiri pertempuran atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan kedua negara. 

Satu lajur truk militer Azerbaijan memasuki Lachin dalam tempo semalam. Mereka resmi mengambil-alih tiga wilayah terakhir di Karabakh yang diserahkan oleh Armenia di bawah perjanjian gencatan senjata yang ditengahi Rusia. 


Jurnalis AFP menyaksikan tentara mengibarkan bendera Azerbaijan di atas gedung pemerintahan di Kota Lachin pada dini hari waktu setempat. 

Pada November, Armenia setuju untuk menyerahkan tiga distrik di Karabakh, yaitu Aghdam, Lachin, dan Kalbajar sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama enam pekan. 

Berdasarkan perjanjian damai tersebut, Rusia akan mengerahkan sekitar 2.000 tentara penjaga perdamaian di antara kedua sisi dan di sepanjang koridor Lachin —rute sepanjang 60 kilometer melalui distrik itu yang menghubungkan kota utama Karabakh, Stepanakert, ke Armenia. 

Kendaraan militer Rusia tampak menemani truk-truk tentara Azerbaijan yang melaju di sepanjang koridor tersebut semalaman. Angkutan militer Rusia dikerahkan di persimpangan jalan utama di Lachin. 

Sebagian besar penduduk Lachin telah melarikan diri sebelum pengambilalihan wilayah itu oleh Azerbaijan. Akan tetapi, Levon Gevorgyan (48), seorang warga beretnik Armenia pemilik toko kelontong di Lachin, memutuskan untuk tetap tinggal di kota itu. 

“Saya hanya takut pada Tuhan. Saya sudah di sini selama 22 tahun. Saya mulai dari nol, saya membangun segalanya,” katanya. 

“Saya harap, saya bisa melanjutkan hidup. Saya masih memiliki pinjaman yang harus dibayar. Jika saya harus pergi, saya akan membakar segalanya,” ujarnya.

Seperti di Aghdam dan Kalbajar yang dilanda kepanikan, sebagian warga Armenia di Lachin juga sibuk berkemas sebelum penyerahan kembali distrik tersebut ke Azerbaijan. Mereka mengumpulkan semua ternak, kayu bakar, furnitur, dan bahkan pipa air plastik untuk diangkut ke tempat pelarian mereka. 

Nagorno-Karabakh melepaskan diri dari kendali Azerbaijan setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Perang di sana kala itu menewaskan sekitar 30.000 orang. Banyak orang Azerbaijan yang terpaksa melarikan diri dari Karabakh demi menghindari penindasan oleh kelompok separatis Armenia pada masa itu. 

Karabakah pernah mendeklarasikan kemerdekaannya, tetapi tidak pernah diakui oleh negara mana pun di dunia. Bahkan, Armenia sekalipun —yang sangat mendukung kelompok separatis di wilayah itu— tidak mengakui kedaulatan Karabakh.

Sumber: AFP/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook