PERGANTIAN TAHUN

Mabok, Peluk Petasan Raksasa, Pemuda Ini Tewas

Internasional | Sabtu, 02 Januari 2016 - 00:48 WIB

Mabok, Peluk Petasan Raksasa, Pemuda Ini Tewas

MANILA (RIAUPOS.CO) - Perayaan tahun baru di Filipina kembali merenggut korban jiwa. Kali ini dua nyawa melayang akibat petasan raksasa bernama Goodbye Philippines alias Selamat Tinggal Filipina. Jumat (1/1) pihak berwajib melaporkan bahwa ratusan orang juga terluka dalam rangkaian pesta pergantian tahun di beberapa lokasi berbeda.

’’Seorang pemuda mabuk tewas setelah memeluk petasan Goodbye Philippines yang sudah hampir meledak,’’ jelas Menteri Kesehatan Janette Garin dalam jumpa pers.

Baca Juga :Gempa Bumi Berkekuatan 7,5 SR Hantam Mindanao

Si pemuda tewas setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. Rahang lelaki yang namanya tidak disebutkan itu hancur. Kabarnya, dia terlalu mabuk sampai tidak sadar bahwa yang dipeluk adalah petasan raksasa yang sumbunya sudah disulut.

Selain petasan, pergantian tahun di Filipina identik dengan tembakan. Sebab, masyarakat Filipina masih sangat kental dengan tradisi. Mereka berkeyakinan bahwa bad luck alias ketidakberuntungan dan nasib buruk bisa diusir dengan suara-suara keras. Yakni, suara petasan dan tembakan. Sayangnya, banyak warga yang ceroboh menembakkan pistol mereka sehingga melukai orang lain.

Pada Kamis (31/12) sebagian besar rumah sakit di negeri berbahasa Tagalog tersebut sibuk merawat korban petasan maupun peluru nyasar. Jumlahnya mencapai lebih dari 380 orang. Sebagian besar di antaranya anak-anak yang tidak berhati-hati saat menyalakan petasan. Tangan atau kaki mereka terluka akibat api. Namun, sejauh ini hanya ada satu korban tewas akibat petasan.

Seorang bocah berusia 8 tahun dari Provinsi Nueva Vizcaya terpaksa menjalani operasi. Sebab, tiga jarinya harus diamputasi setelah terkena ledakan petasan. ’’Korban memegang petasan yang meledak itu. Akibatnya, jari jemari tangannya terluka parah,’’ kata Garin. Selain bocah itu, masih ada sembilan anak lain yang kehilangan jarinya akibat petasan.

Di salah satu kawasan kumuh Kota Manila, petasan memantik kebakaran hebat dini hari kemarin. Dalam sekejap, api melahap rumah-rumah yang terbuat dari kayu dan kardus itu.

’’Sekitar 3.000 orang mendadak jadi gelandangan,’’ kata Johnny Yu, kepala badan penanggulangan bencana ibu kota. Kebakaran perkampungan kumuh itu mengakibatkan seorang nenek 65 tahun meninggal dunia karena serangan jantung. (hep/c15/ami)

Sumber: JPG/AFP/Mirror

Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook