KAIRO (RIAUPOS.CO) – Pihak pemerintah Mesir menolak kemungkinan penyebab jatuhnya sebuah pesawat komersial Rusia di Semenanjung Sinai Sabtu lalu dan
menewaskan semua 224 orang di dalamnya, akibat perbuatan kelompok ISIS.
Ini sekaligus membalas klaim yang disampaikan pihak ISIS di Mesir bahwa mereka bertanggungjawab atas naas pesawat milik maskapai Kogalymavia dan menggunakan
nama penerbangan Metrojet itu. Namun mereka tidak memberikan keterangan rinci lainnya sehingga pihak Mesir dan Rusia tidak menanggapi klaim tersebut.
Menurut Perdana Menteri Mesir Sharif Ismail, para ahli sudah memastikan bahwa pesawat tersebut tidak mungkin ditembak jatuh pada ketinggian penerbangannya
ketika itu, 31.000 kaki. Sedangkan Menteri Perhubungan Rusia, Maxim Sokolov mengatakan, klaim ISIS itu tidak tepat
Sementara itu, maskapai penerbangan Lufthansa, Emirates dan Air France mengumumkan menghentikan penggunaan jalur penerbangan Sinai hingga penyebab jatuhnya
pesawat Rusia itu diumumkan, seperti diberitakan di laman AFP hari ini.
Maret lalu, Otoritas Penerbangan Amerika Serikat mengingatkan pesawat terbang sipil negara itu untuk menghindari terbang melintasi kawasan Sinai lebih rendah
dari batas 26.000 kaki.
Saat kecelakaan itu, pesawat Kogalymavia dengan nomor penerbangan 9268 itu, putus hubungan komunikasi dengan menara pengatur lalulintas penerbangan sekitar
23 menit setelah lepas landas dari resort Sharm el-Sheikh di Laut Merah menuju Saint Petersburg.
Pejabat Mesir menjelaskan, serpihan pesawat dan mayat penumpang ditemuikan di satu kawasan seluas enam hingga delapan kilometer, pada posisi sekitar 100 kilometer dari kota El-Erish.(zar)