MASJID DI LOGOY DIUTAY, ZAMBOANGA CITY, FILIPINA

Lempar Granat ke Masjid, 2 Tewas

Internasional | Jumat, 01 Februari 2019 - 09:50 WIB

Lempar Granat ke Masjid, 2 Tewas

MANILA (RIAUPOS.CO) - Bekas darah Rabu pagi (30/1) masih terlihat di lantai dan tembok masjid di Logoy Diutay, Barangay Talon-Talon, Zamboanga City, Filipina. Beberapa jam sebelumnya, seseorang melemparkan granat ke dalam tempat ibadah tersebut. Imbasnya, dua orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka. Insiden itu hanya berselang tiga hari dari serangan di Katedral Bunda Maria dari Gunung Karmel di Jolo yang membuat 21 orang tewas serta 111 orang luka.

’’Pelaku tengah mengejek pemerintah dalam menangani perdamaian dan ketertiban di Mindanao,’’ ujar Salvador Panelo, juru bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Baca Juga :Gempa Bumi Berkekuatan 7,5 SR Hantam Mindanao

Serangan tersebut terjadi sekitar 20 menit selepas tengah malam. Pelaku mematikan lampu jalan sebelum menuju masjid. Mereka lantas melemparkan granat ke dalam tempat ibadah umat muslim itu. Pada saat kejadian, beberapa orang tengah berada di dalam masjid tersebut. Mereka itulah yang akhirnya menjadi korban ledakan.

’’Ini adalah bentuk sikap pengecut dan menjijikkan karena menyerang orang di dalam tempat ibadah,’’ ujar Pemimpin Regional Zamboanga Mujiv Hataman sebagaimana dikutip Al Jazeera. Dia meminta semua orang dengan berbagai keyakinan agar bersatu dan berdoa demi perdamaian.

Kecaman serupa dilontarkan Dewan Ulama Semenanjung Zamboanga. Mereka menegaskan bahwa serangan tersebut tidak rasional dan tak manusiawi. Semua pihak diminta untuk waspada agar kejadian serupa tak terulang.

Sejauh ini belum ada orang ataupun kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Militer meminta penduduk agar bersatu dan tidak berspekulasi di media sosial. Dengan begitu, tidak ada informasi salah yang beredar. ’’Itu bukan aksi balasan,’’ tegas Komandan Satgas Regional Kolonel Leonel Nicolas, mengacu pada insiden di katedral.

Dua serangan berturut-turut tersebut menjadi noda bagi referendum yang berjalan damai 21 Januari lalu. Dalam referendum itu, rakyat setuju Mindano menjadi wilayah otonomi khusus. Rencana pemberian otonomi tersebut diharapkan bisa mengatasi masalah kemiskinan kronis dan kekerasan di wilayah itu.(sha/jo/c22/hep/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook