Kasi Persediaan dan Pergudangan Bulog Divre Riau dan Kepri Fahri saat ditemui di kantornya Jalan Cut Nyak Dien menyampaikan, untuk stok sembako jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, sudah dipersiapkan sejak bulan lalu.
‘’Meski masih ada komoditi yang berada dalam perjalanan,’’ sebutnya, Jumat (12/4).
Lebih lanjut, katanya untuk saat ini, stok yang berada di gudang sudah mencukupi. Untuk mengantisipasi lonjakan harga karena meningkatnya keperluan konsumen, maka pihaknya sudah mendatangkan tambahan beras dari luar Riau. ‘’Namun, beras yang diperjualbelikan bukan beras raskin, melainkan beras komersil,’’ ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menyetok bawang yang didatangkan dari luar daerah seperti Jawa maupun Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Ia menjamin, tidak ada kenaikan harga atas barang-barang yang disediakan Bulog.
“Kalau beras komersil yang diperjualbelikan ada dua jenis yaitu medium dan premium. Kalau medium jenis butir berasnya 15 persen, sementara premium hanya lima persen. Mengenai harga untuk yang medium dibandrol Rp9.950 rupiah per kilogram dan premium Rp10.950 rupiah per kilogram,” jelasnya. Lalu, ungkapnya, di gudang khususnya untuk beras komersil sekitar 10 ribu ton, gula 500 ton dan minyak goreng 30 ribu liter.
‘’Kami juga sedang meminta ke pusat untuk mendatangkan gula 1.000 ton dan minyak goreng 48 ribu liter. Sebelum Ramadan, barang udah tiba di Pekanbaru.
Tambahnya, di gudang kami. Rilis barang itu 10 ribu ton,’’ katanya.
Langkah tersebut dilakukan untuk antisipasi tiga sampai empat bulan ke depan sebagai upaya ketahanan stok pangan.
‘’Anggaplah keperluan di Riau dan Kepri itu 2 ribu sampai 3 ribu ton. Jadi tidak harus habis semua untuk stok. Ada juga jika ada bencana melanda,’’ katanya.
Sedangkan untuk penyaluran stabilisasi harga, Fahri katakan sudah berjalan setiap hari. Dari Disperindag Pekanbaru sudah mengajukan daftar ataupun jadwal, untuk titik-titik distribusi ke pasar murah di tiap kecamatan.
‘’Biasa dilakukan setiap pekannya. Selain itu juga ke toko Pangan Kita,” ungkapnya.
Untuk pengeluaran, Bulog memiliki program per bulan dari Kemensos yaitu Rastra. Kemudian, setiap harinya ada operasi pasar mencapai 50 sampai 100 ton per hari.
‘’Bulog pun mempunyai saluran distribusi bernama Toko Binaan, Toko Pangan Kita dan Rumah Pangan Kita. Siapapun bisa jadi distributor Rumah Pangan Kita (RPK) dari Bulog. Dengan minimal pembelian Rp5 juta. Dan di Pekanbaru sudah ada ratusan distributor,’’ ungkapnya.(*3)