PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pasca terpuruk dari hantaman pandemi COVID-19, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Kota Pekanbaru, Riau, bergerak pulih. Sejumlah lokawisata dan agenda wisata bergeliat. Kembali tumbuh menjadi kantung-kantung ekonomi.
Destinasi wisata kuliner, pusat perbelanjaan, wisata atraksi buatan manusia, wisata halal, hingga wisata sejarah dan budaya kembali menyedot daya tarik pelancong. Acara besar seperti MICE juga sering digelar, membantu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan.
MICE merupakan akronim dari Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions. Event ini mencakup berbagai acara dan kegiatan bisnis yang melibatkan banyak orang dengan kepentingan sama yang berkumpul di suatu tempat.
Selain MICE berbagai event lainnya juga telah sukses digelar di Pekanbaru, yakni Kharisma Event Nusantara (KEN) Kenduri Riau dan Harvesting Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
Berbagai event religi juga dilaksanakan di Kota Bertuah itu. Kegiatan ini mendongkrak puluhan ribu jumlah pergerakan wisatawan daerah. Adapun penceramah kondang yang pernah diundang, yakni Ustadz Adi Hidayat (UAH), Das'ad Latif, dan Abdul Somad (UAS).
Kemudian, ada pula berbagai konser musik digelar. Melibatkan musisi kondang, seperti Iwan Fals, Dewa19, Slank, Judika, Radja, The Changcuters, Wali, Padi Reborn, Malik The Essential, Geisha, Tulus, dan sejumlah artis lainnya.
Tidak hanya event wisata, sejumlah destinasi wisata juga ramai disambangi pengunjung. Seperti Asia Heritage, Taman Wisata Alam Mayang, Museum Sang Nila Utama, wisata minat baca di Perpustakaan Soeman Hs, pusat perbelanjaan, dan tempat kuliner.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengatakan, Kota Pekanbaru merupakan satu di antara pintu gerbang pariwisata Riau. Sektor pariwisata di kota tersebut semakin tumbuh bergeliat. Hal ini tak lepas dari komitmen dari pemerintah daerah setempat dan stakeholder yang terus menggenjot sektor parekraf di daerah itu.
"Kota Pekanbaru terus membuktikan komitmen untuk memajukan sektor parekraf. Hal ini terbukti dengan banyaknya event yang terselenggara. Selain itu, adanya pengelolaan destinasi wisata yang mampu memikat wisatawan. Destinasi wisata ini juga diharapkan berdampak positif pada masyarakat setempat dan UMKM," kata Roni.
Diungkapkan dia, bahwa belum lama ini telah diresmikan Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (KHAS) yang pertama di Provinsi Riau, pada Kamis, (2/11/2023) lalu.
Rumah Singgah Tuan Kadi.
"Provinsi Riau menjadi Provinsi pertama di Pulau Sumatera dan ke-6 di Indonesia yang memiliki Zona KHAS. Lokasinya di kawasan Riau Garden, Jalan Soebrantas, Panam, Pekanbaru," ujar Roni.
Pembentukan Zona KHAS juga sebagai bentuk pengelolaan usaha kuliner agar sesuai dengan jaminan produk halal (JPH).
Selain itu, menindaklanjuti dari arahan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengenai pembentukan Zona KHAS di Provinsi Riau.
Lebih lanjut disampaikan, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk melalui Bandara SSK II Pekanbaru, menunjukkan angka yang luar biasa.
Di bulan Agustus tercatat 2.770 kunjungan wisman atau 63,26 persen dari total jumlah wisman. Kemudian, pada bulan September jumlah wisman yang tercatat masuk dari Bandara SSK II Pekanbaru sebanyak 2.166 kunjungan wisman, atau 62,38 persen dari seluruh jumlah wisman.
Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) cenderung mendekati 100 persen. Maka dapat diartikan bahwa sebagian besar kamar laku terjual. TPK merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat produktivitas usaha jasa akomodasi.
TPK hotel berbintang di Provinsi Riau pada bulan September 2023 sebesar 39,75 persen. Angka TPK ini berarti pada bulan September 2023 dari setiap kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang yang ada di Provinsi Riau, setiap malam sebanyak 39 persen sampai 40 persen dari total kamar di antaranya telah terjual.
Angka TPK tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,17 poin dibandingkan angka TPK hotel berbintang pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 37,58 persen. Demikian juga jika dibandingkan dengan TPK periode yang sama pada tahun 2022 yang tercatat sebesar 40,87 persen, maka TPK pada bulan September 2023 mengalami penurunan sebesar 1,12 poin. (ifr)
Laporan: Marrio Kisaz (Pekanbaru)