RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Warga di Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) kembali resah. Pasalnya, gajah liar kembali muncul di daerah itu. Bahkan, tanaman warga di daerah itu ikut dirusak oleh gajah tersebut.
Seperti disampaikan Asrul (47) salah seorang warga Kecamatan Kelayang kepada Riau Pos, Senin (30/3). "Gajah liar itu sudah ada sekitar dua pekan berkeliaran," ujar Asrul.
Sejak berkeliaran di areal perkebunan warga, sejak itu pula tanaman warga dirusaknya. Tanaman warga itu merupakan areal perkebunan kelapa sawit dan karet yang rata-rata masih berumur sekitar dua tahun.
Saat ini, sambungnya, gajah liar itu memasuki wilayah Desa Sungai Kuning Binio dan Desa Simpang Kota Medan Kecamatan Kelayang. Kuat dugaan gajah liar itu muncul dari arah PT RPI melalui Dusun III Desa Tanjung Beludu Kecamatan Kelayang. “Belum diketahui secara pasti jumlah gajah tersebut. Namun di antara gajah itu terlihat, sudah ukuran induknya,” ungkapnya.
Keberadaan gajah liar itu sudah sempat diusir warga dengan cara manual. Hanya saja, keberadaan gajah tersebut berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
"Saat ini yang melakukan penggiringan gajah liar adalah masyarakat, sedangkan pihak terkait belum ada. Sekarang ini terpaksa masyarakat yang melakukan penggiringan gajah liar tersebut," tambahnya.
Pengusiran itu dilakukan warga supaya menjauh dan tidak merusak areal perkebunan. Bahkan, saat ini sudah mengarah dan mendekati perkampungan warga. Kemudian, pengiringan itu dilakukan secara bersama-sama, akibat warga ketakutan.
Untuk itu harapnya, ada pihak terkait yang dapat melakukan penanganan terhadap gajah tersebut. "Perlu ada pihak terakit. Karena sudah 10 hari, masih saja berkeliaran di areal perkebunan warga," terangnya.
Sementara itu, Kepala Balai BKSDA Provinsi Riau Andri Hansen Siregar belum berhasil dikonfirmasi. Beberapa waktu lalu, pihak BKSDA juga pernah melakukan penggiringan gajah liar dari Kecamatan Kelayang ke habitatnya di kawasan Teso Nilo Kabupaten Pelalawan.(kas)
