RENGAT (RIAUPOS.CO) - PERTAMINA EP Lirik dan PHE Kampar telah mencapai target penanaman pohon tahun 2023 memasuki semester 2. Capaian target penghijauan 100 persen di-closing dengan partisipasi melalui program one two trees dari SKK Migas.

Penghijauan ini langsung dipimpin oleh Kepala SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Rikky Rahmat Firdaus pada Kamis (24/8). Lokasi penghijauan tersebut dipusatkan di Wisata Alam Lirik.

Pengijauan di hari ke kedua Jumat pada (25/8) di internal Pertamina dihadiri oleh Manager Lirik-Kampar Field, Luqman Arif beserta tim manajemen Lirik Kampar serta Head of Comrel & CID Zona 1, Djulianto Tasmat. Kemudian, selain Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, tim Pokja PM Divisi Formalitas SKK Migas Rudy Hartono dan tim. 

‘’Penanaman pohon yang bertajuk one two trees ini mengajak satu pekerja (one employee) untuk menanam dua pohon (two trees),’’ ujar Manager Lirik-Kampar Field Luqman Arif, Sabtu (26/8).

Menurutnya, lebih dari 100 pohon yang ditanam hingga mampu menggenapi target pengijauan yang menjadi program pengembangan masyarakat (PPM) bidang lingkungan PEP Lirik dan PHE Kampar. Hal ini menjadi tanggung jawab lingkungan dan menjadi salah satu prioritas dalam pelaksanaan corporate social responsibility dan pengembangan masyarakat.

‘’Total pohon yang ditanam PHE Kampar dan PEP Lirik kurang lebih sebanyak 3.532 pohon. Sudah lebih dari target,’’ ungkap Luqman.

Dalam pada itu Head of Comrell & CID Zona 1, Djulianto Tasmat mengatakan, penanaman pohon oleh Pertamina EP Lirik sudah lebih dari 100 persen, yakni mencapai 2.267 dari target 2.100 pohon. Sedangkan PHE Kampar sudah 100 persen, yaitu 1.556 pohon.

‘’Semangat penghijauan ini ditularkan tak hanya ke internal dengan program one two trees tetapi juga ke stakeholder eksternal. Di mana pengijauan pernah dilakukan bersama Polsek Lirik, Camat Lirik, Forum Anak dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau,’’ jelas Djulianto.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus berikan apresiasi atas pencapaian ini. ’’Transisi energi merupakan suatu keniscayaan. Cara industri migas menyikapi, salah satunya dengan memperlihatkan gestur bahwa industri ini sangat peduli terhadap lingkungan,’’ ucap Rikky Rahmat Firdaus.(hen)

Laporan KASMEDI, Rengat