RENGAT (RIAUPOS.CO) - Bagi warga yang melintas di ruas Jalan Rengat-Pematang Reba, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), harus ekstra hati-hati. Karena di jalan sepanjang lebih kurang 17 kilometer itu, terdapat banyak lubang yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan.
Lubang menganga di ruas Jalan Rengat- Pematang Reba, merupakan bekas galian pembangunan. Hanya saja, hingga saat ini bekas galian tersebut belum kunjung diaspal atau biasa disebut tempel sulam.
Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak kepada arus mudik pada lebaran mendatang. Karena lubang yang ada, diperparah oleh tingginya hujan belakangan ini.
Tidak itu saja, harapan masyarakat Kabupaten Inhu untuk jalur dua pada Jalan Rengat - Pematang Reba tahun ini juga tidak akan terwujud. "Sepanjang hari ini hujan tidak berhenti. Akibatnya, tidak bisa membedakan mana lubang dan mana jalan mulus, karena tertutup air hujan," ujar Rahmad salah seorang warga Rengat, Senin (25/4).
Untuk itu katanya, bekas galian yang sudah ditimbun batu pecah hendaknya segera diaspal. Karena setiap bagian aspal yang digali untuk aspal ulang, ukurannya lumayan lebar. Sehingga tidak tertutup kemungkinan mengancam keselamatan pengguna jalan.
Apalagi sambungnya, jelang atau selama lebaran hingga pasca lebaran, arus lalulintas cukup padat. "Apabila kondisi ini terus dibiarkan, sebaiknya warga lebih berhati-hati lagi," harapnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Inhu, Arif Sudaryanto ST MT mengatakan bahwa ruas Jalan Rengat-Pematang Reba merupakan jalan nasional. "Jalan Rengat -Pematang Reba menjadi kewenangan pemerintah pusat," ucapnya.(kas)