LINGKUNGAN

Ratusan Ikan Mati di Sungai Ati-Ati Indragiri Hulu

Indragiri Hulu | Selasa, 23 Februari 2021 - 12:29 WIB

Ratusan Ikan Mati di Sungai Ati-Ati Indragiri Hulu
Berbagai jenis ikan mati di Sungai Ati-ati, Inhu, diduga akibat tercemar limbah PKS, Selasa (23/2/2021). (RAJA KASMEDI/RIAUPOS.CO)

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Ratusan ikan di Sungai Ati-Ati mati dan mengapung beberapa hari belakangan. Menurut Wakil Ketua DPRD Inhu Masyrullah SP, hal ini diakibatkan pencemarang lingkungan. Dimana menurut pimpinan dewan ini, ada dugaan limbah cair dari perusahaan sawit di Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Inhu.

Parahnya lagi, air Sungai Ati-ati yang bermuara ke Sungai Lala di Kecamatan Sungai Lala, Kabupaten Inhu, merupakan air baku PDAM Tirta Indra.


"Benar, ratusan ikan mati di Sungai Ati-ati. Diduga akibat tercemar limbah PT SSS," ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Inhu Masyrullah SP, Selasa (23/2/2021).

Dugaan Sungai Ati-ati tercemar limbah PT SSS terjadi pada Senin (22/2/2021) kemarin berdasarkan laporan warga yang diterimanya. Belum diketahui secara pasti, sejak kapan air Sungai Ati-ati mulai tercemar limbah perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS) milik PT SSS tersebut.

Menurutnya, warga curiga dengan banyak ikan yang mengapung di Sungai Ati-ati disebabkan oleh limbah PKS. Bahkan kondisi itu, beredar dari mulut ke mulut hingga akhirnya warga heboh dengan kejadian tersebut.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Inhu ini juga menyebutkan bahwa, Sungai Ati-ati bermuara ke Sungai Lala. Di mana, anak sungai tersebut juga mengalir ke Batang Lalo sebagai air baku PDAM daerah itu.

Untuk itu katanya, kepada pihak terkait hendaknya segera mengambil langkah-langkah, agar pencemaran tidak terulang kembali. "Kalau ini terus dibiarkan, tentunya akan berdampak luas," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Inhu Ir Selamet MM ketika dikonfirmasi mengaku sudah menerima laporan dari masyarakat atas kejadian tersebut.

"Hari ini saya tidak bisa turun langsung. Karena di kantor ada kedatangan pihak BPK dan Inspektorat. Namun anggota saya sudah menuju lokasi untuk meninjau dan mengambil sampel," ujarnya singkat.

Dalam pada itu manager PKS PT SSS Bambang, belum dapat dikonfirmasi terkait dugaan pencemaran ini. Bahkan dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp juga belum kunjung dibalas.

Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook