RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Ratusan ANS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ikuti skrining penyakit tidak menular. Kegiatan ini diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Inhu melalui Dinas Kesehatan (Diskes) daerah itu yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati Inhu, Kamis (21/9/2023).
Kegiatan ini sejalan dengan imbauan dari BPJS Kesehatan dalam menggalakkan program skrining kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit tidak menular. "Penyakit tidak menular itu seperti, jantung koroner, diabetes mellitus, hipertensi dan gagal ginjal kronik," ujar Kepala Diskes Inhu, Elis Julinarti DCN Mkes di sela-sela acara.
Pelaksanaan kegiatan ini sebut Elis, juga dalam rangka mendukung tercapainya standar pelayanan. Di mana, untuk standar pelayanan dasar itu minimal bidang kesehatan, khususnya kesehatan pada usia produktif di Kabupaten Inhu. "Makanya Diskes gencar melakukan skrining kesehatan," sebut Elis.
Skrining atau deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular ini, merupakan jenis penyakit yang tidak menunjukkan gejala di fase awalnya. Namun berakibat fatal jika terlambat mendapatkan penanganan.
Bahkan dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi, kecacatan hingga kematian. Padahal kejadian penyakit tidak menular ini dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resiko terjadinya penyakit.
Faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular dipicu oleh merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Namun untuk mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan penyakit tidak menular.
Pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko. "Bagi yang sudah menyandang penderita penyakit tidak menular, diperlukan pengendalian untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup.
Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)
Editor: Rinaldi