Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri Hilir (Inhil) Edy Gunawan menyebut program satu kecamatan satu ekskavator perlu mendapat evaluasi. "Kita melihat di lapangan program ini tidak berjalan efektif sesuai dengan harapan," ungkap Edy Gunawan, Selasa (5/11). Padahal, harapan program tersebut mampu mengatasi persoalan pembangunan trio tata air perkebunan kelapa masyarakat. Dimana capaian yang terealisasi, hanya berkisar 150 hingga 200 kilometer pertahun. "Padahal target kita waktu itu 500 kilometer pertahun. Tapi kenyataannya, target itu sangat jauh dari harapan," tegasnya.
Dengan demikian, lanjut Politisi PKB itu, pada 2020 mendatang seluruh alat berat yang ada di kecamatan akan ditarik dan di kelola langsung oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Yakni Dinas Perkebunan (Disbun) Inhil. "Hari ini kita tahu, bahwa OPD terkait sedang melakukan inventarisir terhadap alat berat yang ada di seluruh kecamatan itu," imbuhnya. Edy Gunawan berharap setelah kembali dikelola Dinas Perkebunan, maka target pencapaian pembangunan tanggul ataupun trio tata air 500 kilometer pertahun dapat tercapai. "Setidaknya kita mudah berkomunikasi, jika pengelolaannya sudah ditangan OPD terkait," tambah mantan Ketua Komisi II DPRD Inhil ini.(adv)