INDRAGIRI HILIR

Bangunan Baru RSUD Puri Husada Bisa Difungsikan bagi Pasien Covid-19

Indragiri Hilir | Kamis, 05 Agustus 2021 - 10:42 WIB

Bangunan Baru RSUD Puri Husada Bisa Difungsikan bagi Pasien Covid-19
Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Indragiri Hilir (Inhil) Trio Beni Putra. (ISTIMEWA)

KENDATI ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di RSUD Puri Husada masih tersedia hingga 35 persen, akan tetapi pihak RS sudah mempersiapkan ruangan baru.

Demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Indragiri Hilir (Inhil) Trio Beni Putra. Menurutnya, bangunan baru RSUD sudah bisa segera difungsikan untuk melayani pasien Covid-19.


"Kalau memang ruangan yang ada saat ini tiba-tiba penuh, maka kita bisa memanfaatkan gedung baru RSUD," kata Trio Beni, Rabu (4/8).

Artinya dia mengahak masyarakat tidak panik. Pasalnya, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Inhil sudah mempersiapkan antisipasi jika terjadi pembeludakan jumlah pasien yang terpapar.

"Venue futsal juga bisa kita manfaatkan. Termasuk bangunan lain yang memang tidak terpakai," tegasnya.

Ditegaskan, ketersediaan tempat tidur di RSUD Puri Husada Tembilahan masih terbilang mampu untuk penanganan pasien Covid-19 dengan tingkat okupansi mencapai 67 persen lebih. Dari total 55 tempat tidur, hingga hari ini sudah terisi 37 tempat tidur.

Dibangunnya rumah isolasi terpadu di Islamic Center oleh pemerintah daerah menyusul lonjaknya kasus Covid-19 yang terjadi beberapa waktu belakangan, dinilai secara tidak langsung membantu rumah sakit lainnya dalam mengondisikan ketersediaan tempat tidur.

"Soal tempat tidur tidak menjadi kekhawatiran utama kita. Adanya PPKM diyakini sebagai alasan okupansi tidak menyentuh level urgen. Angka di kisaran 70 persen itu masih level normal," terang Trio.

Trio menuturkan, tingkat okupansi di RSUD bergerak secara dinamis. Pergeseran persentase keterisian bed di RSUD bahkan bisa terjadi hanya dalam hitungan jam.

"Terkadang kan ada yang sembuh atau meninggal dan penambahan pasien baru. Tapi, mudah-mudahan tidak terjadi lonjakan pasien Covid-19 di daerah kita, sehingga okupansi tetap terjaga," tutur Trio.

Masih menurut Trio, dia berharap, PPKM level 3 di Kabupaten Indragiri Hilir dapat menjadi instrumen untuk mengendalikan tingkat okupansi tempat tidur di rumah sakit umum tetap berada pada level normal.

"Yang diperlukan itu antisipasi. PPKM salah satu langkah antisipasi kita agar tidak terjadi lonjakan pasien Covid-19. Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan juga menjadi faktor penting," kata Trio.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook