MINTA SARAN TERKAIT RUU TERORISME

Diskusi Tertutup Digelar di Kantor PDIP, Dihadiri MUI hingga Densus 88

Hukum | Jumat, 27 April 2018 - 20:40 WIB

Diskusi Tertutup Digelar di Kantor PDIP, Dihadiri MUI hingga Densus 88
Ilustrasi. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di Jakarta, pada hari ini, Jumat (27/4/2018), disambangi sejumlah tokoh.

Terpantau, tokoh yang hadir ialah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Ma’ruf Amin, Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol Hamli, dan Direktur Intelijen Densus 88 Antiteror Kombes Pol Ibnu Suhendra.

Baca Juga :Komisi Fatwa MUI Siak Gelar Pelatihan Auditor Sertifikasi Halal

Adapun mereka datang ternyata untuk menghadiri diskusi bertemakan "Aktualisasi Nilai-nilai Kebangsaan untuk Mencegah Penyebaran Paham Radikalisme, Pro Kekerasan, dan Intoleransi". Namun, diskusi itu digelar tertutup.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah sebelum diskusi mengatakan, tujuan dilaksanakannya diskusi tersebut salah satunya untuk mendapatkan saran, masukan, dan pandangan terkait Rancangan Undang-undang Terorisme yang saat ini menuju tahap finalisasi di DPR, khususnya dari tokoh agama seperti Ma’ruf Amin.

"Kami harapkan FGD (Focus Group Discussion) ini jadi bahan pertimbangan untuk berikan instruksi, pandangan, dan pertimbangan, jadi bahan dalam pembahasan di Pansus," ujarnya.

Kata dia, pada era saat ni, masyarakat dihadapkan dengan ideologi trans-nasional yang masuk ke Indonesia. Paham radikalisme yang masuk, memunculkan intoleransi dan kekerasan.

Begitu pula dengan berkembangnya seks di luar nikah, LGBT, narkoba, dan lain sebagainya. Ditambahkan Ketua Komite Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP Riska Mariska, paham radikalisme sangat mengganggu dan mengancam keutuhan bangsa.

"Paham ini juga cikal bakal dari terorisme. Masuk ke dalam sendi kehidupan, karena mereka berbuat dengan mengatasnamakan agama," jelasnya.

Karena itu, diskusi tersebut diharapkan dapat menghasilkan pencerahan dalam menghadapi ancaman radikalisme.

"Mengingat fenomena saat ini banyak yang mengkafirkan sesama muslim yang bagi mereka ini adalah jihad. Kami akan bahas bersama narsum kami," tuntasnya. (dna)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook