JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sejumlah aktivitas yang dilakukan Anton Ferdiantono, pelaku peledakan bom di Rusunawa Wonocolo
Blok A Lantai 5, Sidoarjo, Jawa Timur, dan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya mulai terkuak.
Hal itu berdasarkan penyidikan oleh pihak kepolisian terhadap saksi-saksi, salah
satunya anak Anto. Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, pihaknya terus mengembangkan kasus terorisme di Surabaya.
Polisi terutama melakukan penyidikan perlahan-lahan menggali informasi dari anak Anton Ferdiantono. Dari hasil penyidikan terhadap anak yang selamat dari ledakan bom itu diketahui, Anton dan anggota JAD Surabaya lainnya sering membuat pengajian satu pekan sekali.
Baca Juga :Polsek Senapelan Rangkul Tokoh Agama Sampaikan Pesan Pemilu Damai
“Mereka ada pengajian. Di pengajian itu disampaikan film-film tentang kekerasan dan film tutorial tentang pembuatan bom,” ujarnya di Mabes Polri, Kamis (24/5/2018).
Saat ini, sambungnya, sudah ada 74 terduga teroris yang ditangkap usai ledakan bom di Gereja Surabaya. Semuanya, imbuhnya, ialah anggota JAD yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami akan kejar terus semua yang terkait dengan jaringan-jaringan ini," tutup jenderal bintang dua itu. (mg1)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama