HUKUM & KRIMINAL

Polisi Grebek Bekas Hotel, Diduga Jadi Tempat Transaksi Narkoba

Hukum | Rabu, 24 Februari 2016 - 18:46 WIB

Polisi Grebek Bekas Hotel, Diduga Jadi Tempat Transaksi Narkoba

NONGSA (RIAUPOS.CO) - Sejak tidak beroperasi lagi pada 2005 lalu, Hotel Rashinta Nagoya kini berubah fungsi menjadi sarang transaksi narkoba.

Direktur Reserse Narkoba Polda Kepulauan Riau (Kepri), Kombes Pol Wiyarso mengatakan pihaknya baru saja melakukan penggrebekan di bekas hotel Rashinta, Nagoya. Belakangan disinyalir tempat itu menjadi sarang transaksi narkotika jenis sabu. Apalagi bekas hotel itu jarang terpantau oleh aparat.

Baca Juga :200 Tersangka, 1 Kg Lebih Sabu Berhasil Diamankan

"Memang di sana sering terjadi transaksi. Kami baru mengamankan bandar dan barang bukti (sabu, red)," ujar Wiyarso di Mapolda Kepri dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group), Rabu (24/2/2016).

Penggrebekan itu merupakan yang kedua kalinya dan mengamankan seorang bandar narkotika berinisial SB bersama 22 pengguna narkoba, berikut barang bukti paket sabu yang akan dijual kepada pengedar. "Sudah kami amankan (bandar serta pengedar) dan sedang meminta keterangannya. Kami tangani dua LP (Laporan Polisi)," imbuhnya.

Dari 22 orang lain yang diamankan 20 diantaranya dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba dan telah digiring ke Badan Nasional Narkotika  Provinsi (BNNP) Kepri. "Yang positif kami serahkan ke BNN untuk menjalankan rehabilitasi," tuturnya

Kapolda Kepri, Brigjen Pol Sam Budigusdian menambahkan, akan terus melakukan penindakan di lokasi yang dianggap sering dilakukan transaksi dan penggunaan narkoba. "Perburuan dilakukan sampai mereka (pelaku narkoba) tidak mendapatkan tempat yang aman. Dan narkoba harus jadi prioritas untuk diberantas," ujar Sam.

Dia menyebutkan, saat ini Kepri tak hanya menjadi lokasi transit narkotika, tetapi sudah menjadi target utama lokasi peredaran oleh para bandar. "Kita tidak bosan-bosan ya melakukan razia. Dan menindak para pelakunya," tegasnya.

Maraknya peredaran narkotika di Kepri, sebutnya Sam,  disebabkan banyaknya pelabuhan tikus. Pelabuhan ini berjumlah ratusan dan jarang terpantau aparat. (opi/iil)

Sumber: Jawa Pos

Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook