Hal itu untuk mengkaji, mengevaluasi, dan mengambil alih proses seleksi penerimaan calon taruna Akpol di Jabar.
"Istilah ’Local Boy for Local Job’ itu lebih banyak berlaku pada Bintara," kata Tito, 3 Juli lalu.
Tito menerangkan, pertimbangannya karakter anggota polisi dari jalur Bintara harus dianggap memahami karakter dan kultur daerah tempat dirinya bertugas. Sementara, untuk taruna Akpol, imbuhnya, merupakan calon pimpinan nasional kepolisian yang siap bertugas di mana saja.
"Mereka (Bintara) perlu butuh waktu yang lama di sana (daerah asal). Daerah-daerah tertentu kan memerlukan karakter-karakter polisi yang pernah memahami karakter fisik daerah itu. Nah kalau yang di Akpol, mereka menjadi calon pimpinan nasional. Jadi, saat bertugas di mana saja, harus siap," tuntasnya. (elf)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama