JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Penggeledahan yang dilakukan penyidik Bareskrim Mabes Polri di rumah Komisaris sekaligus Manajer Keuangan First Travel, Kiki Hasibuan disayangkan oleh Ahli Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Yenti Garnasih.
Sebab, dia menilai polisi kurang cekatan karena saat digeledah Jumat (18/8/2017) kemarin, rumah adik bos First Travel Anniesa Hasibuan itu dalam keadaan kosong tanpa perabot. Polisi juga terpaksa harus gigit jari tanpa menghasilkan apa pun dari kegiatan geledah di Claster Vasa Kebagusan, Jakarta Selatan tersebut.
"Ini kan berarti evaluasi bahwa polisi kurang cepat. Sehingga mereka lebih cepat, sudah siap-siap sampai rumahnya kosong," ujarnya kepada JawaPos.com, Sabtu (19/8/2017).
Namun, dia menyebut bahwa kosongnya rumah Kiki bisa saja dijadikan petunjuk bagi penyidik Polri. Itu karena hal tersebut memperkuat dugaan keterlibatan Kiki dalam kasus penipuan dan penggelapan uang jamaah umrah yang dilakukan pemilik First Travel Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan.
"Dengan dikosongkan rumah itu, berarti benar dong mereka lakukan tindak pidana," ucapnya.
Oleh sebab itu, dia meminta kepolisian segera menelusuri asal-usul kepemilikan rumah mewah Kiki tersebut. Termasuk, soal informasi bahwa rumah tersebut sengaja dikosongkan agar Kiki dapat membayar utang kepada seseorang.
Bareskrim Polri sebelumnya telah menetapkan adik Anniesa Hasibuan, Kiki Hasibuan, sebagai salah satu tersangka kasus First Travel usai melakukan pemeriksaan padanya Rabu (16/8/2017). Kiki diduga mengetahui cara kerja First Travel.(put)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama