BAHAS JIWASRAYA DAN ASABRI LEWAT PANSUS

PKS dan Demokrat Dianggap Tebang Pilih

Hukum | Minggu, 19 Januari 2020 - 16:00 WIB

PKS dan Demokrat Dianggap Tebang Pilih

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Direktur Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mempertanyakan konsistensi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam hal penegakan hukum. Sebab menurutnya, kedua Parpol itu hanya mendukung pembentukan Panitia Khusus (Pansus) pada kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan tidak menunjukkan sikap yang sama pada kasus PT ASABRI (Persero).

“PKS dan Demokrat tidak konsisten. Yang Jiwasraya dibongkar dan yang ASABRI dilindungi. Jadi patut dipertanyakan keseriusan PKS dan Demokrat dalam menegakkan hukum, dalam membongkar kasus-kasus korupsi. Kalau memang mau serius, harusnya tidak ada perbedaan antara Jiwasraya dan ASABRI,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (19/1).


Dengan demikian, lanjut Karyono, jika publik menaruh curiga dari sikap inkonsisten yang ditunjukkan oleh kedua partai tersebut terbilang wajar.

“Sikap yang tidak konsisten ini justru akan menimbulkan tandatanya besar. Kok PKS dan Demokrat hanya getol ingin membentuk Pansus Jiwasraya sementara untuk ASABRI tidak. Jangan-Jangan ada udang dibalik batu. Melindungi pihak tertentu,” ujarnya.

Karyono mengingatkan agar Demokrat dan PKS konsisten dalam penegakan hukum serta mengawal kasus Jiwasraya dan ASABRI dengan semangat orientasi mencari solusi. “Jangan mengedepankan kepentingan politik semata daripada mencari solusi,” tutupnya.

Sementara, Wakil Sekjen Demokrat Didi Irawadi mengatakan, pansus juga akan menyelidiki kasus permasalahan serupa dengan Jiwasraya, termasuk ASABRI. “Ya kasus yang mirip-mirip sebaiknya berlaku lah,” ujarnya saat ditemui di Upnormal Jakarta, Minggu (19/1).

Menurutnya, pihaknya mendukung apa yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), namun dari sisi politik Ia menilai kewenangan panja terbatas tidak seluas kewenangan pansus yang dapat menyelidiki hak angket dan hak interpelasi.

“Pola terulang di ASABRI dan BUMN lain gak cukup di kejaksaan dan panja yang ada, tapi hal lebih besar ada kekuatan besar lain dibalik ini jangan sampai tidak terungkap optimal,” tutupnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook