LAPAS UMUM OVER KAPASITAS

Mendesak, Riau Butuh Lapas Khusus Narkoba

Hukum | Rabu, 13 Januari 2016 - 17:07 WIB

Mendesak, Riau Butuh Lapas Khusus Narkoba
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Dr Ferdinand Siagian SH MM. (DOK.)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Riau memerlukan Lembaga Pemasyarakatan (lapas) khusus narkoba. Hal ini mendesak, sebab hampir semua lapas yang ada di Riau, mayoritas dihuni oleh terpidana narkoba. Persentasenya pun tak tanggung-tanggung, sekitar 60 persen dibanding pidana umum (Pidum) yang hanya 40 persen.

Jika Lapas khusus narkoba ini terealisasi, maka seluruh lapas yang ada di Riau akan normal. Selama ini, penghuni Lapas di Riau sudah melebihi kapasitas, dan ini tidak bagus untuk melakukan pembinaan terhadap para terpidana.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Dr Ferdinand Siagian SH MM, saat berdiskusi dengan awak redaksi Riau Pos Group di Graha Pena Riau, Rabu (13/1/2016) siang.

Dalam kunjungan tersebut, Ferdinand membawa hampir semua kepala seksi, kepala divisi, maupun kepala lapas baik di Pekanbaru maupun kabupaten lainnya. Mereka antara lain Kepala Divisi Imigrasi, Sutrisno; Kepala Lapas Bangkinang, Agus Pritiatno; Kepala Rutan Pekanbaru, Sugeng H; Kabid Inteldak, Herfi Adli; Kepala Lapas Terbuka Pekanbaru, Herry Suhasmin, dll.

"Sangat mendesak. Kami berharap pemerintah Provinsi Riau membantu agar pendirian lapas khusus narkoba ini terealisasi," ujar Ferdinand.

Dari data yang ada, saat ini ada lebih dari 3000 terpidana narkoba yang berada di lapas umum. Menurut Ferdinand, jumlah ini sangat besar dan  perlu dipisah. Sebab, terpidana narkoba memerlukan perlakuan khusus.

Selain itu, jika terpidana narkoba disatukan di lapas khusus, pembinaan terhadap teridana umum juga akan lebih baik dan lebih ketat, serta bisa dikontrol dengan baik. Kondisi sekarang, katar Ferdinand, karena terjadi over kapasitas di hampir semua lapas yang ada di Riau, kadang kontrol dan pengawasan dalam beberapa kasus menjadi tak maksimal.

"Dulu waktu zaman Pak Rusli Zainal masih menjadi gubernur, sudah ada wacana untuk mendirikan lapas khusus narkoba ini.Tapi seiring pergantian pemimpin, wacana itu mengendur dan hilang," jelas Ferdinand.

Untuk mewujudkan itu, pihaknya sudah berdiskusi dengan Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman. Sejauh ini memang belum ada kepastian karena posisi Plt Gubri belum sekuat kalau sudah jadi gubernur tetap.

"Kami berharap dukungan moral masyarakat agar lapas khusus narkoba ini terealisasi," ujar Ferdinand lagi.

Penulis/Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook