PANDEGLANG (RIAUPOS.CO) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ditusuk orang tidak dikenal saat baru turun dari mobil di depan alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). Selain Wiranto, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto ikut terkena luka tusukan akibat penyerangan tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menceritakan detik-detik peristiwa penyerangan Wiranto. Kejadian itu bermula saat korban baru turun dari mobil di depan alun-alun Menes, Pandeglang, Banten.
Kemudian banyak warga yang meminta bersalaman dengan Wiranto. Dia pun melayani satu per satu. Namun mendadak dari arah belakang ada seorang pria yang melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam. “Seorang yang diduga pelaku langsung menusukan benda tajam,” ujar Dedi dalam konferensi pers di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (10/10).
Dedi menyampaikan, pelaku berusaha menyerang berulang kali. Serangan pertama ke arah Wiranto berhasil digagalkan. Namun, serangan berikutnya mengenai Kapolsek Mendes Dariyanto hingga mengakibatkan luka tusuk. “Begitu srek mau menyerang (Wiranto) diamankan. Terus nyerang lagi kena Kapolsek,” tegas Dedi.
Sebelumnya, peristiwa tidak mengenakkan menimpa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Di tengah kunjungannya ke wilayah Pandeglang, Banten, mendadak ada orang tidak dikenal (OTK) yang berupaya menyerangnya dengan senjata tajam.
Peristiwa ini terekam dalam sebuah video pendek. Tayangan ini kemudian dengan cepat viral di media sosial. Dalam video terlihat Wiranto yang mengenakkan batik hijau baru saja turun dari mobilnya.
Dari arah samping belakang sebelah kiri mendadak OTK tersebut yang mengeluarkan senjata tajam mirip pisau dan berusaha menusuk Wiranto. Akibatnya, mantan Panglima TNI tersebut sampai tersungkur ke tanah.
Sebanyak 2 orang diamankan dalam kasus ini. Mereka adalah SA alias Abu Rara, 51, dan FA, 21. Dalam penyelidikan awal, diketahui pelaku penusukan hanya 1 orang yakni SA. Sedangkan FA turut diamankan karena berada didekat pelaku saat penyerangan terjadi.
Dugaan sementara, SA terpapar oleh paham radikalisme. Namun, belum diketahui pasti dengan jaringan mana dia terafiliasi. “Pelaku diduga tepapar paham radikal ISIS,” ucap Dedi. Saat ini Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror sudah diturunkan guna melakukan pendalaman.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman