PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Provinsi Riau saat ini menjadi salah satu daerah perlintasan dan peredaran narkoba tertinggi di Indonesia. Pasalnya, dari perhitungan yang dilakukan, narkoba yang telah diamankan di Riau yang dipasok dari luar negeri jumlahnya mendekati angka 1 ton.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, usai menggelar pertemuan dengan pihak Bea Cukai di Riau. Atas kondisi tersebut, Gubri juga menyebut bahwa saat ini peredaran narkoba di Riau sudah sangat memprihatinkan.
“Pihak Bea Cukai telah menyampaikan kepada saya, bahwa sudah banyak ditangkap para pelaku penyeludupan narkoba termasuk barang buktinya. Selain narkoba, barang ilegal lainnya juga beredar di Riau seperti elektronik. Khusus untuk narkoba, di Riau ini sudah sangat luar biasa dan memprihatinkan,” katanya.
Khusus untuk penangkapan narkoba, demikian Gubri, selama ini pihak Bea Cukai langsung melaporkan ke Bareskrim Polri. Sehingga datanya kurang terekspos di Riau. Namun ke depannya, Gubri meminta agar data tersebut juga bisa ditampilkan di Riau sebegai bentuk evaluasi bersama.
“Nanti akan diekspos hasil tangkapan narkoba. Tadi kalau dihitung-hitung mungkin tangkapan narkoba di Riau mulai Januari sampai Agustus mencapai 1 ton, luar biasa di Riau ini soal peredaran narkoba,” sebutnya.
Untuk mengatasi narkoba di Riau, selain menjadi tanggung jawab pihak Bea Cukai, BNN, TNI-Polri, pihaknaya juga sudah menyiapkan Tim Satgas Narkoba secara bersama-sama yang dikomandoi Pemprov Riau. Di mana akan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution.
“Kami ingin Satgas ini bisa bergerak masif ke daerah-daerah. Sebab masalah narkoba ini sudah berbaur dengan masyarakat. Bahkan ada satu desa di Riau ini kompak dalam peredaran narkoba. Artinya kondisi ini sudah begitu dahsyatnya, dan kita tak menyangka begitu hebatnya peredaran narkoba di Riau ini,” ujarnya.
Untuk itu, Gubri berharap dalam mengatasi masalah narkoba harus secara bersama-sama. Termasuk bantuan dari pihak negara tetangga, karena salah satu negara asal narkoba tersebut juga dari negara-negara tetangga yang dekat dengan Riau.
“Nanti Wakil Perdana Menteri Malaysia akan kemari (Riau, red). Mudah-mudahan persoalan ini bisa kita sampaikan. Kita berharap karena kita sama Melayu serumpun dengan Malaysia, karena banyak narkoba masuk ke Riau dari Malaysia, mereka juga merasa ingin membantu kita,” harapnya.(sol)