DUGAAN PENGANIAYAAN MASINTON

Dita Melawan, Kini Minta Pendampingan ke LBH

Hukum | Selasa, 02 Februari 2016 - 02:05 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Asisten anggota Komisi III DPR asal PDIP Masinton Pasaribu, Dita Aditia Ismawati, terus melawan. Setelah laporannya ke Mabes Polri terkait dugaan penganiayaan dibantah mentah-mentah oleh Masinton, Senin (1/2/2016), perempuan 27 tahun itu memutuskan datang ke Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK), untuk meminta pendampingan.

Dia datang ditemani rekannya, Wibi Adriano yang juga merupakan sekretaris DPW Nasdem DKI Jakarta. Dita datang di kantor LBH APIK sekitar pukul 11.00 WIB. Mengenakan blazer warna hijau yang dipadu dengan rok motif batik, dia langsung masuk untuk menyampaikan laporan sekaligus permohonan pendampingan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Usai pertemuan tertutup yang berlangsung tertutup sekitar 2 jam tersebut, sambil ditemani sejumlah pimpinan LBH APIK, Dita menyampaikan kronologi pemukulan terhadap dirinya oleh anggota Komisi Hukum dan HAM DPR tersebut. Titik awal peristiwa yang disampaikannya senada dengan kronologi yang disampaikan versi Masinton.

Yaitu, saat Dita dan sejumlah temannya berkunjung ke Camden Bar, di kawasan Cikini, Jakarta, pada 21 Januari 2015, malam. Mereka datang di sana sekitar 21.00 WIB. Hanya sampai di situ, rangkaian peristiwa versi Dita dan versi Masinton tidak bertentangan. Selebihnya, hampir semuanya berbeda, bahkan bertentangan.

”Pada 22.17 WIB, pelaku (Masinton) bertanya posisi saya di mana. Saya share location,” beber Dita, kemudian. Tapi, tidak berhenti di situ. Menurut dia, bosnya terus menelponnya beberapa kali. Mulai menanyakan dengan siapa di sana, letak pasti posisi Camden, hingga menanyakan kenapa tidak balik.

”Sampai akhirnya saya jawab, ini masih di Camden, udah ya kepala gue puyeng,” tuturnya. Saat itu, Dita kemudian menutup telepon dari Masinton. Meski mengakui kalau ketika itu, sempat minum minuman keras bersama teman-temannya, namun dia masih dalam kondisi sadar. ”Saya tidak mabuk, saya sadar,” imbuhnya.  

Tak berselang lama, sejak terakhir menutup telepon, Masinton ternyata menyusul Dita ke Camden. Hal itu diketahui dari kehadiran sopir yang bersangkutan di meja tempat Dita berkumpul bersama teman-temannya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook