Jika Dimainkan Orang yang Salah, Sinetron PPT Bisa Gagal

Hiburan | Kamis, 31 Maret 2022 - 23:58 WIB

Jika Dimainkan Orang yang Salah, Sinetron PPT Bisa Gagal
DEDDY MIZWAR (INSTAGRAM @DEDDY_MIZWAR)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Deddy Mizwar selaku sutradara sinetron religi Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 15 menyatakan bahwa proses pencarian para pemain cukup sulit dan perlu waktu untuk memikirkannya secara matang.

Menurut Deddy Mizwar, cerita yang menarik digodok dengan sangat hati-hati akan gagal tersampaikan kepada para penonton bila salah dalam memilih pemain. Setelah mempertimbangkan cukup matang, akhirnya Deddy Mizwar dan tim memilih formasi pemain seperti sekarang.


Sinetron PPT Jilid 15 didominasi oleh para pemain baru. Ada Tyo Pakusadewo, Maudy Koesnaedi, Cak Tohir, Opie Kumis, Jarwo Kwat, Cok Simbara, Lavicky Nicholas, Asrwendi, Dinda Kirana, Salma Paramitha dan sejumlah pemain lain memperkuat sinetron yang mengusung tagline ‘Ke Surga Yuk’.

“Saya berpikir kalau ini dimainkan oleh orang yang kurang memadai, maka cerita ini gagal. Oleh karena itu saya memilih aktor-aktor yang saya yakini akan mampu,” kata Deddy Mizwar dalam jumpa pers virtual, Kamis (31/3).

Benar saja kejelian Deddy Mizwar dan tim dalam memilih para pemain terbukti. Para pemain PPT Jilid 15 mampu berakting dengan sangat baik sesuai dengan karakter yang diperankan masing-masing.

Deddy Mizwar mengaku tidak mengalami kesulitan sama sekali selama men-direct para pemain. Sebab mereka sudah memiliki kemampuan akting mumpuni yang membuat jalannya syuting berjalan lancar. 

Alhamdulillah saya gembira sekali mereka bermain dengan sangat baik,” kata Deddy Mizwar.

Dalam sinetron PPT Jilid 15, cerita yang disuguhkan sama sekali berbeda dibanding jilid-jilid sebelumnya. Kali ini ceritanya tentang para orang tua dengan segala masalah hidup yang mereka alami berusaha mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Ada orang tua yang jatuh miskin, ada orang yang kaya nggak nyaman di rumah karena anaknya berebut harta, ada orang tua tiba-tiba jadi kaya raya karena warisan dari anaknya yang nggak punya anak, ada juga orang tua yang kebiasaanya mengemis ke sana kemari, ada juga yang baru keluar dari penjara,” terang Deddy Mizwar.

Cerita di PPT tidak berfokus pada karakter tertentu saja. Semua karakter mendapatkan porsi yang cukup banyak secara proporsional. Cerita dibuat multiplot, di mana setiap karakter membawa cerita dan persoalannya masing masing. Namun pada akhirnya bermuara ke satu titik yang sama, mendekatkan diri kepada Allah.

Dalam PPT kali ini, sejumlah orang tua juga berlomba-lomba untuk berbuat baik ke pesantren lansia.

“Ini bukan panti jompo, tapi pesantren lansia. Bukan hanya memenuhi lansia keperluan jasmaninya, tapi bagaimana mengisi rohaninya agar bisa husnul khatimah,” paparnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor : Edwar Yaman


 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook