(RIAUPOS.CO) - Sejak remaja, Alec Benjamin yakin bahwa musik adalah dunianya. Namun, untuk menuju ke sana, dia harus melalui jalan berliku. Alec pernah merasakan dicoret dari label, melakukan busking sambil membagikan kartu nama, hingga kini sukses menggelar tur sendiri.
—
ALEC tengah sibuk. Kini, dia melangsungkan tur konser di Amerika Utara. Pada akhir tahun nanti, dia juga singgah ke Indonesia. Musisi berusia 28 tahun itu menjadi salah satu pengisi acara Loud Live Festival 2022. Meski lelah, dia menyatakan tak ingin menukar kesibukan itu dengan apa pun.
’’Senang banget akhirnya bisa keliling lagi, menyanyi dan menyapa fans langsung dari jarak dekat setelah dua tahun,” ungkapnya dalam wawancara via Zoom akhir bulan lalu.
Dia menyatakan, tampil live memberinya energi dan inspirasi. Alec mengaku merintis karier dari jalur lama. ’’Aku lebih sering tampil busking (mengamen, red) daripada mengunggah lagu ke media sosial atau platform digital,” ujar Alec.
Musisi asal Phoenix, Arizona, itu mulai mengirim surel ke label rekaman dan distribusi. Dia pun menjadwalkan busking sambil membagikan kartu nama. Usaha tersebut sempat berhasil. Di awal kuliah, Alec berhasil menembus label mayor. Tapi, kontraknya dibatalkan jelang rilis album pertamanya.
Lagu-lagu itu terpaksa dia relakan karena pihak label memegang hak milik atas materi tersebut. Walau sempat shock dan terpukul, Alec tidak menyerah. ’’Aku sering tampil di luar venue konser musik. Jadi, aku datang dan bernyanyi di depan fans Shawn Mendes atau Troye Sivan yang menunggu masuk,” kelakarnya.
Dia juga kembali mengirim demo ke berbagai label. Kesempatan kedua datang. Di label baru, Alec bersinar. Dia sukses merilis satu mixtape dan dua album. Momen melejitnya datang ketika Let Me Down Slowly viral di TikTok. Lagu itu langsung menghuni top 40. Jumlah streaming-nya di Spotify menembus semiliar. Alec mengatakan, capaian itu cukup mengagetkan.
’’Saat tampil atau merilis lagu baru, aku sama sekali tidak punya target. Jadi, apresiasi itu sangat membanggakan dan menyenangkan buatku,” lanjut musisi yang punya ciri khas suara tinggi tersebut.
Alec menambahkan, di titik kariernya saat ini, dirinya tetap mempertahankan semangat ala rookie itu. Dia masih sering busking di hadapan umum, yang bahkan bukan nonfans. Alec juga aktif mendekati fans Asia dengan membawakan lagu-lagu dalam bahasa mereka.
Saat konser di Korea, misalnya, Alec menyanyikan lagu BTS di tengah konser. Untuk fans Cina, dia juga merilis lagunya dalam versi Mandarin serta berkolaborasi dengan selebriti dan musisi asal Negeri Panda itu.
’’Aku yakin musik adalah ekspresi yang universal. Tentu ada kendala dan kritik saat harus membawakan lagu dalam bahasa asing. Tapi, bagiku itu enggak masalah karena aku sudah berusaha maksimal,” tegas Alec.
TRIVIA
– Alec mulai belajar gitar secara otodidak karena ingin menarik perhatian gebetannya semasa SMA.
– Alec menulis seluruh lirik lagunya sendiri. Dia mengatakan, hal itu muncul karena sejak kecil dirinya terbiasa menulis puisi.
– Karena jangkauan vokalnya yang tinggi, Alec sempat beberapa kali disangka perempuan oleh pendengar baru.
– Proses bermusik juga menjadi bagian terapi Alec. Dia didiagnosis memiliki obsessive compulsive disorder dan kecemasan.
– Alec mengidolakan Eminem, John Mayer, Jason Mraz, Paul Simon, dan vokalis Coldplay Chris Martin.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman