LOS ANGELES (RIAUPOS.CO) - Sejak dimiliki oleh Elon Musk, Oktober 2022 lalu, Twitter masih terus mengalami gonjang-ganjing di dalam operasionalnya. Twitter masih menghabiskan lebih banyak uang dari pada yang dihasilkannya.
Setidaknya, hal itu berdasarkan penuturan langsung Elon Musk. Pada dini hari Sabtu (15/7) pagi, miliarder itu men-tweet bahwa perusahaan menderita masalah arus kas negatif yang sedang berlangsung. Sebab ada penurunan pendapatan iklan sekitar 50 persen dan beban utang yang berat.
"Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," kata Musk.
Pengakuan datang pada pekan yang sama ketika program berbagi pendapatan iklan Twitter mulai membayar beberapa kreator, termasuk segelintir influencer sayap kanan. Dia juga sebelumnya mengklaim hampir semua pengiklan yang telah meninggalkan platform tersebut pada Oktober lalu, datang kembali saat Musk pertama kali mengambil alih Twitter.
Menurut perkiraan perusahaan riset Sensor Tower yang berbagi dengan Bloomberg mengenai informasi tersebut, belanja iklan turun 89 persen menjadi USD 7,6 juta selama periode dua bulan awal tahun ini.
Reuters juga menyebut kalau Twitter memiliki pembayaran bunga tahunan sekitar USD 1,5 miliar karena utang yang diambil perusahaan ketika Musk mengambilnya secara pribadi sebesar USD 44 miliar.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman