JAKARTA (RIAUPOS.CO) –Khalayak ramai sangat paham kalau Cinta Laura sering bermasalah dalam berbahasa. Pasalnya, dia sering mencampur bahasa Indonesia dan Inggris. Namun, dia memastikan saat ini bahasa Indonesia-nya semakin membaik.
Pemilik nama lengkap Cinta Laura Kiehl ini mengklaim bahasa Indonesianya semakin membaik seiring waktu. Meski terkadang dia harus bersandar pada kamus dan google translate.
“Menurut aku, sepanjang karier aku, bahasa Indonesia aku sudah semakin membaik. Kalau bahasa Indonesia aku tidak membaik, mana mungkin aku bisa berbicara soal ide-ide complex, enggak hanya di podcast-ku sendiri tapi juga membuat speech di depan orang-orang yang sangat penting di negara kita,” ujarnya saat ditanyai Habib Ja’far di kanal YouTube, Jeda Nulis, Jumat (30/9/2022).
Lahir sebagai blasteran, Cinta mengaku bahasa Indonesianya selama ini dianggap bermasalah karena aksen. Dalam perbincangan ini, Habib Ja’far memang sedang mengajak Cinta Laura berbicara soal nasionalisme. Bagi Cinta, sangat tidak pas jika rasa nasional hanya dipandang dari sisi bahasa.
“Kalau nasionalisme kita di-judge karena masalah aksen, itu sangat sempit ya. Bahasa Inggris dan Spanyol juga punya banyak aksen ka? Jadi, apakah kita mau mengatakan, oh kamu bukan negara yang baik karena bahasa Inggris kamu bukan seperti orang Amerika atau Bahasa Spanyol kamu bukan seperti orang Spanyol?” katanya.
“Itu argumen yang tidak masuk akal. Membuktikan kalau yang mengkritik aku atau siapapun di luar sana, memiliki kepercayaan diri yang sangat rendah,” tambahnya sambil tertawa.
Lebih lanjut, Cinta Laura menilai, nasionalisme itu lebih mengarah ke apa yang dilakukan seseorang terhadap negaranya.
“Memang ekspresi mencintai negara melalui bahasa, tapi tidak selalu seperti itu,” sebutnya.
“Yang harus di-judge, dinilai, itu apa yang kita perbuat untuk negara tersebut, untuk membuat negara itu lebih maju. Lebih sejahtera. Dan, apa yang kita perbuat hingga bisa mengispirasi orang-orang di sekitar kita, untuk menjadi individu yang lebih baik juga,” terang Cinta Laura.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman