JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Beberapa orang yang putus cinta mengatakan tidak bisa hidup tanpa pasangan yang selama ini menemani mereka. Hal ini menjadikan segala hal dapat berubah dari diri seseorang yang setelah mengalami putus cinta. Mulai dari sulitnya konsentrasi dalam melakukan aktivitas, hingga susah move on atau melupakan mantan, lalu bersedih secara berlarut-larut.
Hal ini karena adanya beberapa faktor yang memengaruhi mengapa seseorang sulit melupakan mantan. Salah satunya karena kenangan yang tidak mudah untuk dihapus. Beberapa cara perlu dilakukan untuk menghilangkan momen itu dalam pikiran.
Terkadang dengan sulitnya melupakan mantan, beberapa orang akan bersikap arogan. Terlebih jika mendengar sang mantan telah memiliki pasangan yang baru, perasaan kecewa dan marah tentu muncul.
Beberapa dari mereka justru akan memilih tindakan di luar batas seperti mengganggu kebahagiaan mantan dengan pasangan barunya. Sehingga perlu adanya penerimaan diri dengan cara-cara yang elegan dan membuat terlihat lebih dewasa.
Berikut JawaPos.com kutip dari laman Inspiring Tips.
Cara Ampuh Melupakan Mantan
Berikut lima cara ampuh dalam melupakan mantan yang paling dicintai, sehingga menjadikan diri terlihat lebih elegan dan dewasa.
Belajar Merelakan
Jika tidak dapat memperjuangkan pasangan setelah putus cinta, hal pertama yang harus dilakukan adalah belajar merelakan. Meski ini adalah tahap awal yang cukup sulit untuk dilakukan, namun cara ini dapat menunjukkan jika diri kamu lebih berharga.
Dengan belajar merelakan berarti kamu sudah dapat menerima kenyataan bahwa semuanya telah berakhir. Untuk menyangkal fakta ini tentu tidak akan mudah, sehingga dari diri seseorang perlu mengondisikan pikiran bahwa mantan tidak akan pernah kembali.
Ciptakan Pengalaman Baru dan Bermakna
Setelah belajar merelakan, saatnya kamu mencari angin segar dengan pergi ke tempat yang baru atau melakukan aktivitas yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Sehingga kesedihan tidak berlarut dirasakan, karena dengan berdiam diri di dalam kamar atau di rumah akan menambah suasana hati lebih kacau dan teringat dengan mantan.
Selain itu jika memiliki hobi travelling hal ini akan lebih mudah untuk dilakukan, karena dengan melakukan perjalanan pikiran akan sedikit beralih fokus ke tempat tujuan dan hanya bisa menikmati keindahan alam atau destinasi wisata lainnya.
Pilihan lain jika malas bepergian, bisa memilih di dalam rumah dengan melakukan aktivitas yang lebih bermakna seperti membaca buku, bermain game, ataupun memasak. Hanya saja hindari kesepian, karena dengan sendiri akan mengalihkan pikiran ke hal-hal yang sedih dan mengingat kembali kenangan bersama mantan.
Berhenti Mencari Tahu
Ada hal yang lebih sulit dari merelakan yaitu dengan berhenti mencari tahu tentang semua hal yang terjadi pada mantan. Sehingga kamu perlu membatasi interaksi yang masih terhubung dengannya.
Cara ini tidak perlu dengan memblokir semua sosial media, karena ini akan dianggap sebagai sikap kekanak-kanakan. Lebih elegan dan dewasa kamu hanya perlu membatasi kegiatan di sosial media dengan mengalah dan melakukan aktivitas di luar yang lebih bermakna.
Lebih Banyak Bergaul dengan Teman
Cara terbaik lainnya adalah dengan mencari teman-teman kamu, seperti mengajaknya keluar. Jika hal ini memiliki keterbatasan karena teman sibuk, hal lain yang bisa kamu lakukan adalah bergabung dengan suatu komunitas yang sesuai dengan hobi.
Melakukan interaksi dengan orang-orang baru akan membuat pikiran lebih terbuka, dan bisa belajar untuk mendapatkan pengalaman yang berharga.
Mendekatkan Diri dengan Sang Pencipta
Alih-alih menjauh dan enggan berdoa untuk kebaikan, lebih baik yang harus dilakukan adalah mendekatkan diri dengan sang pencipta. Beribadah dengan lebih khusyuk dan belajar mendalami ilmu agama akan menjadikan diri lebih tenang dan emosional akan terkendali.
Selain itu dengan tekun berdoa dan belajar lebih baik, menjadikan diri akan merasa lebih berharga dari hal apapun. Sehingga dapat menghargai diri sendiri dan keputusan orang lain.
Berdoa untuk kebahagiaan mantan juga tidak ada salahnya, karena ini akan menjadi pembelajaran yang berharga dan tidak menjadi orang yang egois.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
