HOBI

Ini Beragam Tanaman Pembersih Udara, Cocok untuk Perkotaan

Gaya Hidup | Selasa, 30 Mei 2023 - 17:03 WIB

Ini Beragam Tanaman Pembersih Udara, Cocok untuk Perkotaan
ILUSTRASI (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Semua tanaman dapat menghasilkan oksigen. Namun, ada beberapa jenis tanaman yang menghasilkan oksigen lebih cepat dibandingkan lainnya. Misalnya, sirih gading dan sansevieria. Sangat cocok bagi yang tinggal di lingkungan penuh polusi.

Udara bersih dan segar menjadi faktor penting menjaga kesehatan dan kualitas hidup. Terutama bagi yang bertempat tinggal di perkotaan. Kualitas udara sering kali telah tercemar polusi dan zat berbahaya. Namun, ada solusi alami untuk membantu membersihkan udara dalam ruangan. Yaitu, menggunakan tanaman pembersih udara.


Yuvi Natalia, seorang penghobi tanaman asal Surabaya, memilih jenis tanaman itu sejak enam tahun lalu. Bagi dia, tanaman tak hanya tampak indah dipandang dan memberikan sentuhan estetika, tapi juga harus bermanfaat. Paling tidak, kebersihan udara di lingkungan rumahnya tetap terjaga dan semakin baik. ’’Sangat disarankan karena hampir semua lingkungan di sekitar kita sudah dipenuhi sumber polusi,’’ terangnya kepada Jawa Pos yang berkunjung ke huniannya Senin (22/5) lalu.

Memang, semua tanaman pada dasarnya bersifat antipolutan. Dapat menyerap materi dan paparan di udara. Tapi, setiap spesies flora memiliki tingkat kemampuan menyerap polutan yang tidaklah sama. Efektivitas proses penyerapan tersebut menyesuaikan sejumlah faktor. Mulai aktivitas mulut daun atau stomata hingga jenis polutan yang diserap menyelaraskan muatan ion. ’’Sering kali kita kan mengandalkan teknologi penjernih udara. Padahal, ada alternatif yang murah dan tetap efektif,’’ ujar Yuvi, sapaan akrabnya.

Ruangan seperti kantor atau ruang tamu dengan kualitas udara kurang baik dapat berdampak negatif pada tubuh. Sering juga disebut sebagai sick building syndrome dengan senyawa penyebab yang beragam nan kompleks. Beberapa polutan itu, antara lain, asap rokok, benzena, dan formaldehida.

Terkadang, orang yang berada di ruangan dengan udara kurang sehat terbilang rentan dan mengalami beberapa gejala. Di antaranya, mual, pening, napas tersengal, serta sakit kepala. Baik dalam tingkat ringan maupun berat.

Dengan demikian, beragam jenis tanaman penjernih udara bisa dipertimbangkan. Namun, perempuan 35 tahun tersebut lebih menggemari dua jenis tanaman. Yaitu, sirih gading dan sansevieria karena mudah didapatkan. Tak hanya itu, harganya pun terbilang murah mulai Rp 15 ribu. Tanaman itu tetap dapat menjadi penghias rumah yang sangat gampang dibudidayakan. ’’Bisa berada di area indoor maupun outdoor juga,’’ tutur alumnus Universitas Kristen Petra Surabaya tersebut.

Yuvi memaparkan, ada berapa alternatif jenis tanaman pembersih udara. Misalnya, English ivy, palem, atau bahkan yang familier seperti lidah mertua. Peletakan menyesuaikan keinginan pribadi, bisa di kamar, ruang tamu, maupun sebagai tirai alami jika memakai sirih gading. Namun, ruangan harus tetap memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. ’’Kalau saya ruangan 3 x 3 meter pakai tiga tanaman berukuran sedang supaya lebih optimal,’’ jelas alumnus SMA Dempo Malang itu.

Dia dan keluarganya pun merasakan hasil positif setelah menerapkan hal tersebut. Ruangan rumahnya lebih segar, minim bau tak sedap, serta lebih adem. Bahkan, pohon palem di depan jendela kamarnya sangat efektif menghalau debu. Yuvi pun berencana menambah beberapa jenis koleksi tanaman pembersih udara lain. ’’Saat ini baru punya 10 jenis sansevieria dan sirih gading karena lebih suka itu,’’ katanya.

Tanaman pembersih udara terbilang bandel dan lebih tahan penyakit. Meski demikian, ada perawatan khusus yang perlu rutin dilakukan. Di antaranya, diletakkan di tempat terbuka setiap satu atau dua bulan sekali. Lebih bagus lagi jika setiap pekan selama memiliki waktu luang. Mengenai pemupukan, dapat memakai pupuk organik setiap bulan. Yuvi membuat pupuk organik sendiri berbahan dasar kotoran kelinci. ’’Supaya lebih sehat, pertumbuhan tanaman dalam ruangan memang berbeda dengan tanaman outdoor,’’ jelas perempuan yang berprofesi sebagai pegawai bank itu.

Perawatan lain sama dengan tanaman secara umum. Penyiraman dilakukan ketika media tanam mulai terlihat kering. Penyiraman juga tak boleh terlalu berlebihan agar tidak terjadi pembusukan dan diimbangi dengan drainase pot yang baik. Yuvi mengatakan, belum ada tanaman yang terjangkit hama selama merawat tanaman tersebut. ’’Asalkan perawatannya benar, cocok kok bagi pemula,’’ ucap dia.

Agar estetika tanaman hias tak hilang, penghobi harus memilih pot dengan cermat. Ukuran pot menyesuaikan ketinggian tanaman. Tujuannya, pertumbuhan tanaman tak terhambat. Sementara itu, pemilihan warna bisa menyamakan dengan ambience ruangan atau preferensi individu. Misalnya, ruangan berwarna putih dapat memakai pot berwarna monokrom hingga pastel.

Baca Juga: Merangkai Kaktus Mini Hias di Pot, Minim Perawatan, Ruangan pun Kian Estetis

’’Untuk bahan pot, ada beberapa jenis, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,’’ ujarnya.

Dia menegaskan, tanaman pembersih udara mutlak berada di setiap rumah. Terutama yang berada di perkotaan penuh polutan. Bisa juga untuk mendampingi tanaman hias lain yang sudah ada. Sebab, tanaman pembersih udara lebih cepat mengolah karbon dioksida menjadi oksigen dan menghilangkan polusi udara. ’’Setidaknya punya satu bagi yang baru tertarik,’’ katanya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook