JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Mobil saat ini bukan lagi sebagai barang mewah. Bahkan sudah menjadi kebutuhan di setiap keluarga. Dalam sebuah keluarga ada yang memiliki lebih dari satu unit mobil.
Sayangnya, tidak semua mobil itu beroperasi atau digunakan. Apalagi saat ini ada pembatasan semenjak ada pandemi. Nah, tidak jarang pula mobil kedua atau berikutnya menjadi beban dalam sebuah keluarga. Alasannya, tidak begitu digunakan, sementara cicilannya tetap berjalan.
Menurut Manajer TREVO Indonesia untuk Kota Bali Ngurah Arya, separo kasus pailit di sebuah keluarga atau rumah tangga akibat kredit kendaraan. "Berdasar data survei kami, cicilan kredit mobil adalah pengeluaran terbesar kedua dalam rumah tangga," ujar Ngurah Arya dalam diskusi virtual, Kamis (27/1).
Ngurah Arya menyebut, berdasar data yang dimiliki, mobil yang tidak beroperasi dalam 20 jam dalam sehari dapat dikatakan menganggur. Padahal belum semuanya mobil itu dibeli dengan tunai. Tidak jarang masyarakat Indonesia membeli mobil secara kredit. Hal itu membuat beban terus berjalan, sementara nilai dari mobil itu mengalami penurunan alias depresiasi.
"Agar aset kita berupa mobil tidak menjadi beban dan depresiasinya tidak signifikan, maka mobil itu harus bekerja alias menghasilkan cuan," ujarnya.
Cara mobil bisa memberikan nilai itu dengan menyewakannya. Ngurah Arya menyebut, saat ini terdapat 120 ribu mobil yang disewakan lewat Trevo Indonesia. Semua itu tersebar di sejumlah kota besar, yakni di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Makassar.
Jenis mobil yang disewakan pun beragam. Mulai dari kelas ekonomis hingga kelas platinum seperti Ferrari, Mini Cooper, Alphard, dan Tesla. "Di Bali bahkan ada penyewaan helikopter dan speedboat untuk para wisatawan," sebutnya.
Adapun penyewaan helikopter di Bali belum menjadi bagian dari moda transportasi. Tetapi lebih pada pengalaman berwisata di Pulau Dewata.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi