Hadiah Kain di Hari Ibu, Ini 5 Cara Merawat Batik agar Awet

Gaya Hidup | Kamis, 22 Desember 2022 - 23:33 WIB

Hadiah Kain di Hari Ibu, Ini 5 Cara Merawat Batik agar Awet
ILUSTRASI. Batik memiliki motif dan warna yang unik dapat menjadi pilihan hadiah untuk tanda cita. (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Masih bingung ingin berikan kado apa di hari ibu? Kain wastra nusantara seperti batik dapat menjadi pilihan untuknya. Sebuah proses dari para perajin menjadi hadiah istimewa bagi ibu.

Saat memberikan kain batik, berikan juga informasi kepada para ibu agar merawat kain batik dengan cara yang tepat. Tanggal 22 Desember yang diperingati sebagai Hari Ibu merupakan momentum untuk mengungkapkan rasa cinta kepada ibu salah satunya dengan kain batik.


Batik memiliki motif dan warna yang unik dapat menjadi pilihan hadiah untuk tanda cita tersebut. Selain itu, memilih kain batik sebagai kado juga membantu melestarikan budaya khas nusantara yang bernilai seni tinggi dan memberdayakan para perajin batik lokal. Hanya saja, para ibu juga harus mengetahui cara merawat batik.

“Perawatan batik terbilang rumit dibandingkan dengan kain biasa. Karena memiliki nilai estetis tinggi, keunikan warna dan motif batik harus dijaga sebagai wujud rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia dengan cara merawat batik yang dimiliki,” kata pengusaha batik di Lazada, Mega Riski Lestari, dalam keterangan resmi baru-baru ini.

Berikut ini 5 tips menjaga keindahan warna dan motif batik agar tetap awet. Dengan begitu tak hanya sekadar mendapatkan kado, para ibu juga mendapatkan informasi cara merawat batik yang tepat.

 

1. Usahakan Mencuci Batik dengan Menggunakan Tangan

Menggunakan tangan saat mencuci batik lebih dianjurkan daripada menggunakan mesin cuci. Proses membersihkan pada mesin cuci dapat merusak serat-serat dan menurunkan kualitas kain batik. Warna pada batik, khususnya jenis batik tulis pun, juga akan memudar bila menggunakan mesin cuci. Hal ini dikarenakan proses pembuatan batik yang cukup tradisional dengan menggunakan alat canting dan cap untuk menorehkan cairan malam (lilin) yang panas.

Meskipun tradisional, teknik inilah yang membuat batik Indonesia menjadi satu-satunya yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di PBB. Selain itu, dalam membersihkan kain batik tidak perlu memakai sikat. Cukup cuci lembut dengan tangan dan jangan terlalu keras memeras kain batik agar kain dan warnanya lebih terjaga.

 

2. Tidak Menggabungkan Kain Batik dengan Pakaian Lainnya

Umumnya batik terbuat dari bahan alami, seperti kayu, bunga, akar, buah, atau malam. Karena bahan pewarnaannya yang alami, warna pada kain batik lebih mudah luntur jika tercampur dengan pakaian lain. Contohnya batik dari malam, bila dicuci pertama kali akan membuat kandungan malamnya berkurang sehingga residu pewarna batik akan ikut dengan air. Tapi jangan khawatir, proses ini tidak akan merusak batik Anda. Mengelompokkan batik yang sewarna dalam satu wadah juga sebaiknya dilakukan ketika mencuci kain batik.

 

3. Hindari Penggunaan Detergen dan Pelembut

Mega mengatakan pemilihan sabun untuk mencuci batik juga penting. Akan lebih baik bila dicuci menggunakan lerak atau sabun pencuci batik khusus yang sudah banyak dijual. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan sampo atau sabun bayi. Produk ini lebih aman digunakan bagi kain batik daripada detergen pada umumnya. Namun, jika batik yang Anda miliki tidak terlalu kotor atau tidak terdapat noda yang serius, Anda cukup merendamnya dengan air hangat tanpa harus dicuci. Air hangat akan lebih mudah mengangkat kotoran dari kain batik tanpa perlu dikucek secara berlebihan.

 

4. Perhatikan Cara Menjemur Batik

Jemur batik di tempat yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Batik yang basah tidak perlu diperas dan cukup dibentangkan saja. Menurut Mega, menjemur kain batik di bawah sinar matahari dapat mengurangi keindahan dari warna batik. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.

 

5. Perhatikan Cara Menyetrika Batik

Jangan menyeterika batik dengan suhu panas. Setelah dijemur, setrika kain batik dengan suhu yang tidak terlalu panas dan hindari kain batik terkena panas secara langsung agar tidak merusak warna kain batik. Jika batik Anda terlihat sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai kain di atasnya, kemudian disetrika. Hal ini agar panas dari setrika tidak langsung menyentuh kain batik. Setelah itu, Anda dapat menyimpannya dalam posisi tergantung dan disimpan dalam plastik untuk perlindungan khusus agar tidak dimakan oleh ngengat.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook