Kecamatan Bukit Raya menjadi wilayah terbanyak titik banjir akibat luapan Sungai Sail. Meski beberapa tenda pengungsian sudah dibangun oleh pemerintah, namun warga enggan mengungsi ke sana. Mereka lebih memilih bertahan di rumah atau mengungsi ke rumah keluarga.
Laporan: Prapti Dwi Lestari (Bukit Raya)
SUDAH empat hari warga Perumahan Fauzan, Jalan Kesadaran, Kecamatan Bukit Raya mengungsi ke musala dekat perumahan yang tidak terendam banjir. Rumah mereka terendam banjir saat hujan lebat turun seharian pada Sabtu (27/3) lalu. Kemudian disusul hujan lebat kembali pada Senin (29/3) dini hari.
Sungai Sail meluap. Air merendam ratusan rumah di perumahan yang berada dekat di pinggir sungai tersebut. Selama itu pula, warga mengeluhkan tak ada bantuan yang mereka terima dari pemerintah.
Salah seorang warga, Rudi mengatakan, hingga hari keempat banjir yang masih melanda pemukiman mereka, tak satu pun ada bantuan makanan dari pihak terkait yang diterima warga. "Sampai sekarang kami makan dari menggunakan uang pribadi. Tak ada yang bantu. Pemerintah Kota Pekanbaru baik itu camat atau dinas terkait hanya datang meminta data tetapi tak membawakan kami sedikit pun bantuan," ungkapnya kepada Riau Pos, Selasa (30/3).
Lanjut dia. Sebagian warga lebih memilih mengungsi ke rumah keluarga terdekat dan sebagian lagi memilih mengungsi di sejumlah musalla atau tetap berdiam diri di dalam rumah yang tergenang.
"Buat apa, dari kemarin mereka sibuk mendata tapi sampai sekarang bantuan pun tak kunjung diturunkan. Kami lebih memilih tinggal di dalam rumah yang masih tergenang dan mengungsikan anak dan istri ke rumah keluarga karena situasi di lokasi ini tidak seaman di lokasi lain yang dijaga oleh petugas kepolisian," ucapnya.
Hal yang sama juga terjadi di Jalan Cengkeh, tepatnya di Perumahan Pesona Harapan Indah. Berdasarkan pantauan Riau Pos di lapangan, tampak satu tenda milik Dinas Sosial RI dipasang di sekitar perumahan tersebut. Namun, tak satu pun warga setempat yang menempati tenda pengungsian tersebut.
Pasokan bantuan yang ada di dalam tenda baru saja diatarkan oleh pihak kepolisian setempat guna membantu warga. Seperti beras, mi instan, biskuit, air mineral dan sarden.
Fauzi, salah seorang warga Perumahan Pesona Harapan Indah mengaku lebih memilih mengungsi ke rumah saudara dengan membawa sejumlah barang berharga yang masih dapat diselamatkan.
"Saya pindah ke rumah keluarga dulu. Di sini tak ada juga yang bisa diharapkan. Semua serba tak ada. Mau makan apa kami kalau bertahan di sini," katanya.
Sementara itu, menurut Komandan Regu BPBD Kota Pekanbaru, Hafiz mengatakan, sejak banjir melanda beberapa hari lalu pihaknya sudah melakukan pendataan ke sejumlah titik lokasi banjir. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan serta Dinas Sosial untuk memberikan bantuan.
"Kami sudah turunkan sejumlah perahu karet dan tenda pengungsian. Namun untuk bantuan logistik itu bukan gawe-nya kami, tetapi Dinas Sosial dan pihak kecamatan setempat. Ini pun bantuan yang datang hanya dari kepolisian," ujarnya.
Lanjut Hafiz, bantuan yang diberikan oleh pihak kepolisian tersebut berupa dua karung beras berisi 20 kg, telur empat papan, mi instan 5 kardus, 12 kaleng sarden, biskuit 5 box, air mineral 3 box.
Sementara itu, Camat Bukit Raya T Ardi Dwisasti saat dikonfirmasi Riau Pos, mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pekanbaru untuk menurunkan bantuan kepada masyarakat korban banjir.
"Sudah kami koordinasikan. Mungkin sekarang masih dilakukan pendataan oleh pihak terkait," katanya.***