MENGUNJUNGI TANGSI BELANDA

Dulu Dikenal Angker, Kini Jadi Spot Berswafoto

Feature | Minggu, 05 Januari 2020 - 09:15 WIB

Dulu Dikenal Angker, Kini Jadi Spot Berswafoto
MEGAH: Tangsi Belanda terlihat megah di malam hari. (MONANG LUBIS/RIAU POS)

Salah satu kecamatan di Siak yang kaya akan destinasi wisata, adalah Kecamatan Mempura. Tidak hanya Jembatan Benteng dan Jembatan Kupu-Kupu yang memesona, tapi juga ada Tangsi (barak) Belanda.

Laporan MONANG LUBIS, Siak


Tangsi Belanda ini, awalnya hanya berupa bangunan tua peninggalan Belanda, yang tak terawat dan sempat terbiarkan. Namun, belakangan Tangsi Belanda ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena usia dan berkaitan dengan sejarah.

Tingkat kunjungan setiap hari terus bertambah. Pengunjung tidak hanya datang dari dalam, tapi juga dari luar kota. Bahkan dari provinsi tetangga dan luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.

Melihat potensi itu, pembenahan terus dilakukan, mulai dari pemugaran sejumlah titik, pengecatan, pembuatan pagar, ukiran nama Tangsi Belanda yang diberi lampu saat malam hari, menjadi salah satu spot untuk berswafoto.

Jika sebelumnya Tangsi Belanda terkesan angker di siang hari, tapi kini malam hari pun ada saja mengunjung yang datang untuk berswafoto. Sebab Dinas PU Tarukim telah memasang lampu-lampu di sejumlah spot, sehingga Tangsi Belanda ini memperlihatkan aura megah dan indah. Difoto dari spot manapun, pesona Tangsi Belanda tetap terlihat.

Pesona Tangsi Belanda semakin sempurna, karena peninggalan sejarah dan bangunan kebanggaan masyarakat Siak, yaitu Istana Asserayah Al Hasyimiah, seolah berhadapan, hanya terpisahkan oleh Sungai Jantan atau Sungai Siak.

Jika berdiri di Tangsi Belanda, akan terlihat Istana Asserayah Alhasyimiyah di seberang, demikian sebaliknya, jika berdiri di tepian Sungai Jantan depan istana, akan terlihat Tangsi Belanda yang kokoh dan indah dengan lampu-lampunya.

Tangsi yang berlokasi di Kampung Benteng Hulu Kecamatan Mempura Kabupaten Siak ini, konon selesai dibangun oleh tentara Belanda pada sekitar 1860 Masehi silam. Adalah Kadis PU Tarukim Irving Kahar yang mencintai keindahan dan ingin Siak memiliki sesuatu yang berbeda dan layak dikenal untuk dipromosikan ke seluruh dunia, karena sangat mencintai sejarah dan masa lalu, membenahi Tangsi Belanda.

Pada 2019, Pemkab Siak melalui Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pemukiman (PU Tarukim) merealisasikan kegiatan perbaikan dan penataan halaman (landscape) di kawasan sekitar Tangsi Belanda.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook