Demi mengurangi tingkat buta aksara perbatasan Indonesia-Malaysia, seorang polisi yang bertugas di Pulau Rangsang, Pesisir Melaka Riau, membangun rumah baca secara mandiri.
RIAUPOS.CO - AIPTU Andri Kurniawan SH sehari-hari bertugas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas Desa Kedabu Rapat hingga Desa Tanah Merah, Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti.
Bukan daerah perkotaan, wilayah tugasnya tersebut merupakan daerah cukup terisolir yang berjarak puluhan kilometer dari pusat Kabupaten Kepulauan Meranti. Ke pusat kabupaten, mereka harus menyeberangi Selat Air Hitam menggunakan kempang selama 15 menit.
Selain itu, mayoritas warga desa ditempati oleh Komunitas Adat Terpencil (KAT) dengan tingkat pendidikan masih di bawah rata-rata anak perkotaan.
Beranjak dari situasi dan kondisi tersebut, jajaran Polsek Rangsang, Polres Meranti tersebut berinisiatif dan telah membangun fasilitas yang bernama Rumah Membaca dan Berhitung.
Menang bukan tempat yang mewah. Rumah tersebut dibangun Andri secara swadaya dan tampak cukup sederhana. Andri mengatakan fasilitas tersebut sudah dibangun sekitar tiga bulan yang lalu dan ada sekitar 25 anak yang aktif menggunakan fasilitas tersebut.
Dirinya tidak memungkiri, cukup sedih dengan kondisi anak-anak setempat karena masih banyak yang tidak bisa membaca maupun menulis.
“Motivasi saya sebenarnya simpati, melihat anak-anak di usianya yang sudah cukup tapi tidak bisa membaca maupun menulis. Kondisi ini membuat kita prihatin dan saya rasa ini bisa menjadi solusi bagi anak-anak ini,” ungkapnya.
Andri bahkan rela untuk merogoh koceknya sendiri untuk membeli buku dan alat tulis bagi anak-anak yang mau ikut di Rumah Membaca dan Berhitung.
Hal ini beberkannya bukanlah menjadi masalah, melihat antusias dan semangat anak-anak di sana yang semakin tinggi mengikuti fasilitas belajar tersebut. “Jadi saya beri tahu, bila ada yang baru bergabung nantinya akan dapat lagi di pertemuan selanjutnya. Jadi tidak ada lagi alasan anak-anak tidak belajar,” tuturnya.
Dalam seminggu ada dua kali pertemuan di Rumah Belajar dan Berhitung, yaitu hari Kamis dan Sabtu mulai pukul 14.00 sampai pukul 16.00 WIB. Andri bahkan turun langsung untuk mengajari anak-anak di sana setiap pertemuan.
Apabila ia berhalangan karena bertugas, tugas tambahan tersebut dibantu secara sukarela oleh guru dari PAUD TK Mutiara Desa Parit Nelayan yang berjarak sekitar 5 km dari lokasi.
“Alhamdulilah kita juga bermitra dengan guru PAUD dan supaya membantu mengajar di tempat kita. Apalagi sebenarnya dalam hal mengajar mereka lebih berkapasitas dengan pendekatan yang baik dalam proses mengajar,” tuturnya.
Selama ini diceritakan Andri, para orang tua di desa tersebut juga masih kurang melek akan pendidikan. Bahkan di usia yang seharusnya belajar di sekolah, anak-anak masih kerap untuk melakukan pekerjaan dewasa.
“Anak-anak sering dibawa untuk menangkap udang dan lainnya. Kami sampaikan anak-anak itu di usia mereka harus mendapatkan pendidikan dan belajar,” tuturnya.
Dia juga tidak menampik bahwa masih banyak orang dewasa di sana yang masih belum bisa membaca maupun menulis sehingga dirinya juga menargetkan akan membangun juga fasilitas untuk belajar bagi orang dewasa.
“Mohon maaf, orang tua di sana masih ada yang belum bisa membaca dan menulis. Kalau tidak ada halangan nanti kami akan buat jadwal untuk tempat belajar bagi mereka,” tuturnya.
Dirinya berharap apa yang dilakukannya saat ini dapat memberikan dampak dan memotivasi masyarakat khususnya anak-anak KAT lainnya untuk memahami pentingnya pendidikan.
“Terima kasih juga kepada Kapolres Meranti dan Kapolsek Rangsang yang telah memberikan dorongan dan dukungan apa yang kami lakukan ini. Semoga apa yang kami lakukan ini bisa berdampak positif bagi masyarakar khusunya di perbatasan,” ujarnya.
Dorongan AKBP Andi kepada Aiptu Andri
Taman Baca dan Berhitung yang dibangun Aiptu Andri dikunjungi Kapolres Kepulauan Meranti Polda Riau AKBP Andi Yul LTG SH SIk MH sembari sambang patroli Kamtibmas, Sabtu (22/7).
Kedatangan Kapolres turut didampingi seluruh pejabat utama Polres Kepulauan Meranti yang saat itu disambut hangat oleh anak warga desa setenpat. “Sambil patroli kamtibmas, kami menyambangi Taman Baca dan Berhitung bagi anak-anak suku KAT di pulau terluar, yakni di Desa Tanah Merah Kecamatan Rangsang Pesisir,” ungkap Andi Yul.
Di kesempatan itu, sebut Kapolres, pihaknya juga menyerahkan bantuan berupa buku bacaan dan berhitung, alat tulis serta alat peraga kepada pengurus dan anak- anak di taman baca yang berlokasi di Dusun Tanjungsari Desa Tanah Merah tersebut.
Bahkan dirinya juga menyempatkan diri ikut mengajarkan anak-anak disana membaca dan berhitung. “Kami mengapresiasi kegiatan belajar mengajar yang merupakan swadaya dari masyarakat di sini. Untuk itu, kami ke sini memberikan bantuan berupa buku bacaan dan berhitung, alat tulis serta peraga untuk membantu anak-anak belajar,” tuturnya.
Andi Yul mengaku bahwa hal itu merupakan salah satu bentuk kepedulian Polres Meranti terhadap dunia pendidikan, di samping untuk membantu warga desa. Mengingat anak-anak ini merupakan generasi bangsa yang harus diperhatikan. Sehingga tujuan mereka untuk menggapai cita-citanya perlu didukung.
“Saya juga mengapresiasi Bhabinkamtibmas Aiptu Andri Kurniawan yang dengan kesungguhan membina anak-anak ini dengan menjadi tenaga pengajar. Tentunya ini merupakan suatu bentuk kepedulian Polri bagi pendidikan anak-anak pulau terluar,” ucapnya.
Sementara itu, Upik, salah seorang pengurus sekaligus guru taman baca dan berhitung suku KAT tersebut berterima kasih kepada atas kunjungan Kapolres dan rombongan ke tempat mereka. “Kami merasa diperhatikan atas partisipasi dan dukungan dalam mencerdaskan anak-anak generasi bangsa. Dengan kolaborasi dari Polri dan pemerintah desa, kegiatan belajar mengajar ini dapat berjalan dengan baik,” ucap Upik.
Serupa itu, Kaur Perencanaan Pemerintah Desa Tanah Merah, Rahman juga tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih dari pihaknya atas kunjungan Kapolres dan jajaran ke desa mereka, khususnya di taman baca dan berhitung tersebut.
“Kami juga berharap dengan kolaborasi semua pihak kita dapat melahirkan generasi bangsa terbaik dari tempat taman baca dan berhitung anak-anak suku KAT ini,” tutur Rahman.(das)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang