CERITA DI BALIK SEMANGAT BANGKIT DARI PANDEMI COVID-19

Ukir Asa baru dengan Kreativitas dan Inovasi

Feature | Sabtu, 07 November 2020 - 02:24 WIB

Ukir Asa baru dengan Kreativitas dan Inovasi
Calon jamaah saat mengikuti bimbingan manasik haji di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, beberapa waktu lalu. (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

Dari 360 orang kuota yang diberikan, 12 orang merupakan warga dari Provinsi Riau yang berangkat ke Tanah Suci  pada tangg 1 November lalu di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. "Ada 12 orang dari Riau itu dari travel perjalanan umrah dan haji dari PT Bimalindo Hajar Aswad, dan 1 lagi dari owner dari  Ampera Mekah, tapi yang melapor ke kita hanya dari PT Bimalindo Hajar Aswad saja," ujar Darwison.

Meski situasi pandemi saat ini, tetapi hingga saat ini belum ada biro perjalanan travel umrah dan haji yang melapor ke Kanwil Kemenag Riau soal usaha travel umrah dan haji yang mengalami kebangkrutan, tetapi yang curhat kepada kami baik itu secara pribadi maupun secara institusi bahwa dengan adanya wabah pandemi Covid ini sungguh berat bagi mereka.


Artinya, pertama biaya operasional mereka harus tetap dibayarkan meski tidak penuh sementara para jemaah tidak ada yang berangkat karena pandemi covid. "Tentu kami rasakan ya sesungguhnya beban meraka sangat berat sekali. Bahkan ada yang menyampaikan kepada kita banyak yang beralih profesi sementara seperti berdagang," ujarnya lagi.

Dan mereka berharap agar pandemi ini bisa cepat berlalu agar mereka bisa bangkit kembali, kemudian kalau sudah normal kembali bisa segera memberangkatkan jamaahnya. Agar bisa membantu segala sesuatunya yang sudah tertunda lebih kurang selama 6 bulan yang lalu.

Asa Baru untuk Bangkit
Sekelumit kisah inspiratif penantian menjadi angina segar bagi dunia jasa transportasi negeri ini. Dibukanya kran umrah bagi masyarakat Indonesia, khususnya Riau menjadi semangat untuk bangkit dari keterpurukan bagi penyedia jasa transportasi.

Sebut saja Direktur Utama PT Muhibbah Mulia Wisata salah satu travel perjalanan umrah dan haji, H Ibnu Mas'ud mengatakan, pada tanggal 1 November sudah dibuka kembali keberangkatan perjalanan umrah bagi calon jemaah, tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kendati demikian, hal ini menjadi salah satu asa besar dari sekian lama penghentian di masa pandemi.

Meski sudah dibuka, ia menyarankan kepada calon jamaahnya agar bisa lebih bersabar untuk berangkat umrah. Karena selain aturan penerapan protokol kesehatan yang ketat, biaya perjalanan umrah akan lebih mahal dibanding dengan biaya perjalanan yang sebelumnya.

Dijelaskannya, umrah selama masa pandemi bertambah jadi 12 hari karena jemaah harus karantina selama 3 hari begitu sampai di Arab Saudi. Hal itu akan berdampak terhadap harga umrah yang bisa naik hingga  mencapai 30 persen.

"Biaya umrah jelas akan lebih mahal. Dan selama pelaksanaan umrah, akan ada berbagai aturan baru seperti syarat test PCR yang ditanggung oleh calon jemaah. Selain itu juga ada pembatasan kapasitas mulai dari bus hingga kamar hotel, bahkan biaya tiket pesawat sehingga dibutuhkan biaya tambahan,’’ tutur Ibnu.

Oleh sabab itu, kemungkinan biro perjalanan travel umrah lainnya nanti juga akan kembali berangkat di bulan-bulan Februari 2021. Pasalnya, selain ketidak mampuannya masyarakat kita dengan penerapan Prokes yang ketat tersebut, juga biaya perjalanan akan lebih besar, dan biaya tiket pesawat pun tinggi.

"Jamaah umrah kami yang tertunda keberangkatannya nanti akan mulai berangkat dibulan Februari 2021 saja," ujar Mantan Ketua Asita Riau itu.

Berbicara tentang gempuran wabah Corona, Pengusaha Jasa Travel Umrah ini mengaku sempat terkejut dan rasa tidak percaya. Bahwa wabah tersebut ada, ternyata memang ada. Efeknya begitu cepat sehingga semua sektor terdampak. Tidak terkecuali usaha jasa seperti pariwisata khususnya perjalanan haji dan umrah.

"Akibat dampak dari Corona itu, mau tidak mau karyawan dirumahkan. Ada 13 orang semuanya. Namun gaji tetap kita bayarkan. Hampir 6 bulan semua terhenti," kata H Ibnu Mas'ud.

Karena hampir 6 bulan semua terhenti, lama-lama membuat cash flow mulai berkurang dan mengkhawatirkan. Untuk itu, kami harus mutar otak bagaimana supaya tetap bisa bertahan.

"Alhamdulillah bulan Agustus kita mulai bangkit dan luncurkan muhibbah store. Jualan sembako diantar rumah kerumah secara  online dan offline. Itu adalah salah satu strategi kami harus bangkit dan cari peluang usaha yang dimasa pedemi ini agar tetap eksis. Salah satunya bisnis sembako," ungkapnya.

Dengan adanya bisnis jualan sembako itu, Alhamdulillah mendapat respon yang lumayan bagus sambutan dari masyarakat. Dengan sasaran pertama adalah mantan jamaah haji dan umrah dari travel atau perjalanan umrah dan haji PT Muhibbah Mulia Wisata yang jumlahnya ada ribuan orang. "Kerugian jelas ada. Tapi dengan berusaha kita bisa bangkit," pungkasnya lagi.

Selain berdampak kepada jasa transportasi perjalanan umrah dan haji, pandemi Covid juga berimbas kepada sektor transportasi angkutan umum lainnya, Kepala Perwakilan Antar Lintas Sumater (ALS) Pekanbaru, Syofian Dauley SPi mengatakan, dampak pandemi covid yang melanda tanah air juga berimbas kepada penurunan jumlah penumpang bus hingga 50 persen. Kini perlahan namun pasti, kondisi suadh mulai membaik, jasa transportasi yang telah lama digelutinya sudah mendapatkan asa baru dengan semangat pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mencarikan solusi bagi penyedia jasa transportasi.

"Ya meskipun begitu kami meminta kepada masyarakat agar mematuhi aturan dari pemerintah dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Tujuannya agar meminimaslisir penyebaran wabah covid, agar pandemi Covid segera berakhir. Selain itu juga perlu berdoa agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir dan ekonomi masyarakat bisa kembali stabil dan kembali bangkit," harap Syofian.

Menurutnya, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, mudah-mudahan pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Dan penumpang bus pun bisa kembali meningkat karena orang tentu tidak takut lagi untuk bepergian.

Bangkit dengan Kreativitas dan Inovasi
Pengamat ekonomi dari Universitas Riau (Unri), Edyanus Herman Halim mengatakan, untuk bisa bangkit ditengah pandemi covid saat ini, masyarakat harus bisa bangkit dengan mencari peluang-peluang dengan kreativitas dan inovasi. Sehingga usaha-usaha yang selama itu terdampak dapat dicarikan substitusinya atau dicarikan penggantinya.

Misalnya, sekarang orang lebih peduli terhadap kesehatan, jadi tidak mungkin kita membuat atau masih tetap melaksanakan produk produk yang kurang berorientasi kepada kesehatan. Untuk itu kita harus berani berubah, sejalan dengan perubahan-perubaham pelaku-pelaku konsumen. Selanjutnya, pemerintah harus bisa menstimulus usaha-usaha masyarakat yang terdampak. Baik itu didalam artian didalam pemberian modal usaha, maupun dalam menjaga mekanisme usaha yang adil dan sehat.

"Ini yang harus di istimulus supaya tidak ada perumahan -perumuahan di luar keadilan. Pemerintah tidak boleh abai terhafap upaya-upaya itu agar masyarakat bisa berusaha secara baik. Kemudian dorongan-doronga permodalan tadi, karena selama ini usaha- usaha masyarakat yang terdampak itu tentu dia akan kehilangan dukungan modalnya," papar Edyanus.

Untuk itu pemerintah harus menciptakan skema-skema keberpihakan terhadap tumbuhnya usaha-usaha baru. Selain itu, dengan dibukanya kran umrah oleh pemerintah, tetapi saat ini kan situasinya jauh berbeda dari sebelumnya. Sekarang harus mengedepankan Prokes. Dengan demikian ada tambahan tambahan biaya dari proses pelaksanaan umroh itu sehingga biaya umrah itu menjadi lebih tinggi.

Akademisi Universitas Riau itu menyarankan dimasa pandemi saat ini yang berimbas kepada ekonomi masyarakat, agar masyarakat bisa melakukan pengendalian dalam membelanjakan pengeluaran. Itu penting karena kita dalam suatu situasi ke arah pemulihan ekonomi setelah terdampak Covid. Kemudian, menyusun skala prioritas untuk investasi yang memang harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen di era new normal. Semoga pandemi ini segera berakhir dan negeri ini dapat bangkit dari keterputukan menuju kejayaan dan masa emasnya.(rio)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook