JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD mencanangkan ekonomi kreatif semakin melaju. Pasangan nomor urut 3 ini ingin ekonomi kreatif Indonesia, tak hanya diterima di dalam negari, tapi juga dunia internasional.
"Menjadikan pelaku ekonomi kreatif jago kandang dan jago tandang melalui pendampingan profesional, bahan baku, teknologi, permodalan, hak cipta, pasar, koneksi industri, dan ruang publik, serta memperbanyak infrastruktur creative hub di setiap daerah," sebagaimana dalam visi misi Ganjar Mahfud.
Pengamat komunukasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing meyakini, Ganjar-Mahfud akan mudah merealisasikan gagasan itu. Sebab, selama ini Ganjar sudah banyak melakukan kerja sama terhadap para pelaku ekonomi kreatif.
"Gambaran kondisi pencapaian yang lebih nyata serta tidak berasumsi Dan menganggap hal-hal lain diam atau tetap maknanya capaian kesejahteraan rakyat di semua bidang direalisasikan di tengah dinamika berbagai kehidupan sosial dalam negeri dan interaksi politik ekonomi global," kata Emrus dikonfirmasi, Senin (27/11/2023).
Emrus menekankan, perlu SDM unggul dalam menghadirkan ekonomi kreatif ke dunia internasional. Serta dukungan anggaran dan peraturan yang memadai.
Saat ini, porsi belanja negara untuk pariwisata dan ekonomi kreatif sebesar Rp3,6 triliun atau sekitar 0,16 persen dari total APBN. Karena itu, Ganjar diharapkan mampu membiayai para pelaku ekonomi kereatif lima tahun ke depan.
"Berdasarkan perencanaan yang strategi dan terukur dari berbagai aspek termasuk target dan skema serta sumber pembiayaan yang rasional," tegas Emrus.
Sementara itu, Ganjar mengungkapkan aspirasi para pelaku ekonomi kreatif, terutama terkait dukungan dari pemerintah untuk pembiayaan. Menurutnya, dukungan pembiayaan dari pemerintah bisa mengembangkan industri ekraf ke level lebih tinggi melalui berbagai event berskala nasional seperti Pestapora.
“Cuma keluhannya sama, dukungan pemerintah. Dukungan apa yang diperlukan? Uang. Maka, perlu bujet, perlu anggaran, untuk bisa membuka ruang festival agar industri kreatif kita bisa muncul,” ungkap Ganjar usai menjadi pembicara dalam acara Road to IdeaFest, di Ballroom Djakarta Teater, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Selain dukungan anggaran, Ganjar membeberkan empat solusi lainnya dalam memperkuat industri ekonomi kreatif nasional. Pertama, menghargai karya para seniman melalui peningkatan edukasi dan kesadaran tentang hak kekayaan intelektual (HKI).
"Kedua, memberikan kemudahan perizinan, karena izin ini sulit sekali," ucap Ganjar.
Ketiga, membuat program talent scouting atau pencarian bakat anak-anak kreatif di Indonesia. Ganjar mengatakan, anak-anak muda berbakat perlu perlu disediakan atau difasilitas peluang agar bakat mereka bisa berkembang dan mendunia.
"Kita menyekolahkan anak-anak berbakat ke luar atau mengundang guru ke dalam atau menaikkan yang sudah benar-benar mereka menjadi yang sangat profesional,” tutur Ganjar.
Keempat, menjadikan para seniman sebagai diplomat untuk memperkenalkan industri ekonomi kreatif Indonesia di dunia internasional. Ganjar mengatakan, potensi industri ekraf nasional sudah besar dan bisa mengikuti jejak ekraf Korea Selatan yang sudah mendunia.
“Banyak seniman kita hebat berkelas dunia, kenapa kita tidak memanfaatkan itu. Mereka dipuja di seluruh dunia dan itu pasti akan menjadi brand, tidak hanya untuk dirinya, tetapi kalau kita tarik untuk negara, kita bisa berkolaborasi menyampaikan pesan tentang Indonesia keluar," pungkas Ganjar.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman