MELIHAT KONDISI SMP NEGERI MADANI PEKANBARU

Gedung Kurang Terawat, Santri Tetap Semangat Menghapal Al-Qur’an

Feature | Selasa, 11 Oktober 2022 - 09:56 WIB

Gedung Kurang Terawat, Santri Tetap Semangat Menghapal Al-Qur’an
Kondisi plafon yang rusak di bangunan kompleks SMP Madani Pekanbaru, Jumat (7/10/2022). (JOKO SUSILO/RIAU POS)

Saat mulai dioperasionalkan pada 2016 lalu, bangunan SMP Negeri Madani Pekanbaru terlihat megah dengan arsitektur motif buku terbuka.  Enam tahun berjalan, kondisi bangunan sekolah yang menjadi ikon pendidikan zaman Wali Kota Pekanbaru Firdaus itu sudah jauh berbeda.

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru


Pada Jumat (7/10) lalu sekitar pukul 07.30 WIB, Riau Pos tiba di pintu gerbang SMP Madani Pekanbaru di Jalan Kasah, Kecamatan Marpoyan Damai. Terlihat dari kejauhan, bangunan SMP Madani berjarak sekitar 25 meter dari bangunan masjid. Masjid yang memiliki karakter berbeda dengan masjid pada umumnya itu memiliki dua lantai.

Kepala SMP Madani Pekanbaru H Abdurrahman SPd terlihat sedang duduk sambil berbincang dengan seseorang di tangga masjid itu. Ia pun dengan ramah menyalami Riau Pos sesaat tiba di masjid.

Percakapan kepala sekolah dengan seseorang itu terus berlanjut dengan cukup hangat. Sesekali keduanya terlihat tertawa kecil. Beberapa santri perempuan dan laki-laki berkumpul di dalam masjid di lantai dua.

Para santri duduk berkeliling, membentuk lingkaran kecil. Terlihat beberapa orang guru sedang memberikan pengarahan dan pembelajaran terhadap para pelajar. Sebelum mengkuti proses belajar mengajar, para anak didik ada yang berwudhu.

SMP Madani Pekanbaru merupakan sekolah berbasis agama atau memiliki kurikulum pesantren modern. Anak

didiknya juga banyak yang sudah hapal Al-Qur’an 6 sampai 16 juz.

Lantai atas masjid tersebut memang kerap dipakai untuk tempat berkumpul para santri dengan guru. Berkumpul untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan pendidikan berbasis Islam.

Namun sayangnya, lantai masjid itu kerap terendam air genangan hujan. Pasalnya, atap masjid bocor dan sering meneteskan air ketika hujan.

Riau Pos melihat beberapa titik plafon masjid yang sudah rusak parah. Plafon bolong sehingga terlihat rangkaian besi baja ringan penyangga atapnya. Plafon di lantai dasar masjid dekat dengan tangga, kerusakannya lebih parah lagi. Rusak berantakan dan berlubang cukup lebar. Di beberapa titik plafon juga banyak terlihat bekas rembesan air hujan.

Sejak dibangun beberapa tahun silam, sampai sekarang dua menara kembar tidak terlihat. Berdasarkan miniatur bangunannya di dalam kaca, masjid itu memiliki dua menara yang menjulang ke atas.

Di bagian belakang masjid itu, berdiri bangunan bertingkat. Tidak terlihat ada seseorang di dalamnya. Terkesan sepi dan hampa.

Di sisi bagian depan bangunan itu terlihat plang baliho tertulis Kantor Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Pekanbaru.

Kondisi bangunan tersebut juga terkesan kurang terawat. Gedung bertingkat itu tampak kusam. Cat pada dindingnya sudah buram. Bekas rembesan air hujan mengukir di beberapa sudut bangunan tersebut, menambah kesan gedung kurang terawat.

Kepada Riau Pos, Abdurrahman memberikan izin untuk mengambil foto di dalam Kompleks SMP Madani Pekanbaru tersebut. "Ya silakan, nanti kalau tak boleh, kiranya ada yang lain pula," ujar Abdurrahman.

Di bagian dalam kompleks terlihat tanaman berbagai jenis bunga. Cukup indah jika rumput-rumput liar di sekitarnya bunga dibersihkan. Genangan air terlihat menghiasi beberapa titik jalan di dalam kompleks. Jalan hingga menuju dalam kompleks sekolah itu pun sudah berlapis aspal.

Di sana, di bagian kanan juga terdapat kantin sekolah, tapi sepertinya tidak pernah difungsikan. Riau Pos melihat bangunan itu mengalami keretakan pada dindingnya. Lantai kantin sedikit kotor, sementara dinding drainase di samping kantin juga telah patah dan mengalami keretakan.

Kondisi memprihatinkan juga terjadi pada gedung yang berada di dalam kompleks sekolah. Plafon bangunan juga mengalami kerusakan, bolong akibat atap plafon yang kerap menahan rembesan air hujan. Atapnya bocor.

Di sisi bagian dalam terlihat fasilitas lapangan bola basket yang tidak terawat. Abdurrahman yang sebelumnya mengatakan akan melihat kegiatan para santri belajar di dalam masjid, tiba-tiba terlihat di salah satu gedung di dalam kompleks itu. Ia menjelaskan bahwa SMP Madani tidak hanya memiliki fasilitas lapangan basket saja. Namun para santri atau anak didik juga bisa berolahraga panahan. "Ada panahan juga," tambahnya.

Di sisi lain, gedung itu difungsikan untuk Koperasi SMP Madani. Koperasi itu dikelola oleh istri kepala sekolah SMP Madani sebelumnya. Ia juga sekaligus guru yang mengajar di sekolah tersebut. Koperasi menjual berbagai keperluan dan jajanan anak didik.

Pagi itu, terlihat ada para anak didik sedang duduk berkumpul di dekat satu gedung dekat dengan sebuah pohon. Anak didik yang memakai pakaian Melayu, mereka sedang membawa Al-Qur’an dan menghapalnya.

"Itu sedang setoran hapalan (anak yang tahfiz, red)," ujar seorang anak.

Abdurrahman menambahkan, para anak didik bisa menuntaskan hafalan maksimal 16 juz hingga anak-anak menyelesaikan sekolahnya. Hal itu karena para anak didik juga belajar kurikulum umum juga.

"Kami punya empat guru tahfiz, dua guru perempuan dan dua guru laki-laki. Anak-anak juga belajar umum juga, jadi ya bisa hingga 16 juz. Berbeda dengan sekolah-sekolah tahfiz yang bisa fokus menghapal Al-Qur’an," tuturnya.

Terkait persoalan beberapa kerusakan plafon dan perawatan sekolah, dikatakannya tentu jadi perhatian pemerintah terkait. "Soal anggaran rutinnya atau anggaran perawatan itu Dinas Pendidikan. Kalau kami soal kegiatan belajar mengajarnya. Dan setiap tahun kami menerima siswa baru 25 perempuan dan 25 laki-laki," katanya.

Seleksi atau PPDB lanjut dia berjalan cukup selektif mulai di tingkat kecamatan. Pendaftaran melalui jalur online. "Proses seleksinya sistem online. Jadi setiap kecamatan ada empat, perempuan dua dan laki laki dua. Setelah melalui tahapan online kemudian ada tahapan daftar ulang," katanya.

Sementara Sekretaria Disdik Kota Pekanbaru, Muzailis saat dikonfirmasi Riau Pos, Senin (10/10) mengatakan, perbaikan kerusakan sarana dan prasarana termasuk plafon yang mengalami rusak parah di beberapa gedung SMP Madani tersebut juga menjadi perhatian Disdik.

"Itu perawatannya ada di sapras (sarana dan prasarana Disdik, red). Saya rasa sudah dilaporkan kepala sekolahnya dan ada dianggarkan untuk perawatan (SMP Madani, red)," terang Muzailis..***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook